Retret Kepala Daerah di Magelang: Wawasan Kebangsaan Jadi Fokus Utama
Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, memberikan pembekalan geopolitik dan wawasan kebangsaan kepada 456 kepala daerah dalam retret di Magelang, Jawa Tengah.

Jakarta, 21 Februari 2025 - Sebanyak 456 kepala daerah mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025. Retret ini difokuskan pada penguatan wawasan kebangsaan dan sinkronisasi program pemerintah pusat dan daerah. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, menjadi pemateri utama, memberikan wawasan mengenai geopolitik, sejarah perjuangan bangsa, empat konsensus kebangsaan, ketahanan nasional, dan kewaspadaan nasional.
Pembekalan ini bertujuan untuk membekali para kepala daerah dengan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kebangsaan dan sejarah perjuangan bangsa. Ace Hasan menekankan pentingnya wawasan kebangsaan bagi para pemimpin daerah agar kebijakan yang dihasilkan selalu berpihak pada rakyat. Hal ini sejalan dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 1945.
Dengan memahami kondisi geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi, diharapkan para kepala daerah mampu mengantisipasi dan memitigasi dampaknya dalam pengambilan kebijakan. Tujuan akhirnya adalah peningkatan pelayanan publik yang lebih optimal dan dukungan terhadap program pemerintah pusat. Materi yang disampaikan oleh Gubernur Lemhannas ini akan diberikan pada hari pertama dan kedua retret, dilanjutkan dengan materi dari beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju.
Penguatan Wawasan Kebangsaan untuk Pemimpin Daerah
Menurut Ace Hasan Syadzily, "Materi tentang wawasan kebangsaan ini sangat penting bagi kepala daerah untuk kembali diingatkan akan tujuan berbangsa dan bernegara sebagaimana cita-cita Proklamasi 1945." Ia menambahkan bahwa nilai-nilai kebangsaan merupakan landasan utama bagi para pemimpin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Landasan yang kuat ini akan mendorong terciptanya kebijakan yang pro-rakyat dan berdampak positif bagi masyarakat.
Pemahaman yang komprehensif mengenai geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi diharapkan dapat membantu para kepala daerah dalam mengambil keputusan yang tepat dan strategis. Dengan demikian, mereka dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di daerahnya masing-masing serta berkontribusi aktif dalam mendukung program-program pemerintah pusat.
Ace Hasan berharap, melalui retret ini, para kepala daerah dapat memperkuat fondasi kepemimpinan mereka dan melahirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat. Hal ini akan sangat penting dalam konteks pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Kehadiran Kepala Daerah dan Tantangannya
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, melaporkan bahwa dari total 503 kepala daerah yang dijadwalkan hadir, hanya 456 yang mengikuti retret. Sebanyak 47 kepala daerah belum hadir, sementara 6 lainnya menyampaikan surat izin tidak hadir karena sakit.
Bima Arya menjelaskan bahwa 19 kepala daerah hadir dengan kondisi fisik yang memerlukan perhatian khusus, seperti pascaoperasi atau penyakit serius. Meskipun demikian, mereka tetap bersemangat untuk mengikuti retret dan diberikan dispensasi pada kegiatan-kegiatan tertentu.
Meskipun beberapa kepala daerah tidak dapat hadir, Wamendagri menekankan pentingnya kegiatan retret ini untuk memastikan sinkronisasi program pusat dan daerah. Oleh karena itu, kepala daerah yang berhalangan hadir diwajibkan mengirimkan wakilnya untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Retret ini tidak hanya difokuskan pada pemahaman program pemerintah pusat, tetapi juga untuk memfasilitasi saling mengenal antar kepala daerah dan membangun jejaring kerja sama yang lebih baik.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Dengan pemahaman yang komprehensif tentang wawasan kebangsaan dan sinkronisasi program, diharapkan para kepala daerah dapat menjalankan kepemimpinannya dengan lebih efektif dan efisien.