Ribuan Jamaah Berburu Lailatul Qadar di Masjid Al-Akbar Surabaya
Masjid Al-Akbar Surabaya dipadati jamaah yang melaksanakan qiyamul lail di 10 hari terakhir Ramadhan, mencari Lailatul Qadar melalui 45 pintu masjid.

Pada malam ke-23 Ramadhan 1446 Hijriah, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) dipenuhi ribuan jamaah yang melaksanakan qiyamul lail. Mereka datang dari berbagai daerah, baik dalam maupun luar Kota Surabaya, untuk mencari Lailatul Qadar. Kehadiran jamaah yang membludak ini terlihat sejak pukul 22.00 WIB dan mencapai puncaknya pada tengah malam, memenuhi seluruh area masjid hingga lantai dua.
Fenomena ini dipicu oleh keyakinan sebagian jamaah, mengacu pada pendapat Imam Ghazali yang menyebutkan potensi Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23 Ramadhan jika awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu. Ribuan jamaah memadati masjid, memanfaatkan 45 pintu yang tersedia untuk akses masuk. Sistem penomoran pintu memudahkan jamaah untuk berkumpul kembali dengan keluarga atau teman-temannya setelah melaksanakan ibadah.
Sekretaris BPP MAS, H Helmy M Noor, menuturkan bahwa jumlah jamaah mencapai sekitar 30.000 orang. Suasana khidmat dan penuh semangat terlihat dari berbagai kalangan jamaah, mulai dari lansia yang menggunakan kursi roda hingga anak-anak muda yang bersemangat mencari tempat shalat. Bahkan, beberapa anak muda terlihat membawa tenda kecil untuk beribadah di lantai dua masjid.
Qiyamul Lail di Masjid Al-Akbar
Qiyamul lail di Masjid Al-Akbar dimulai pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB, diawali dengan dzikir, muhasabah, dan tausiyah. Selanjutnya, jamaah melaksanakan sholat tahajud, sholat tasbih, dan sholat hajat. Dua imam besar Masjid Al-Akbar, KH. Abdul Hamid Abdullah MSi dan Ust. H Ahmad Muzakky Al-Hafidz, memimpin ibadah qiyamul lail secara bergantian selama periode tersebut.
Masjid Al-Akbar telah menyiapkan area sholat di lantai satu dan dua dengan kapasitas hingga 40.000 jamaah. Untuk kenyamanan dan keamanan, akses masuk dibagi berdasarkan jenis kelamin dan lokasi pintu masuk. Petunjuk lokasi pintu masuk juga dapat diakses melalui aplikasi Virtual Tour 3D Masjid Al Akbar.
Selain jamaah, petugas dan relawan juga berperan aktif dalam memberikan pelayanan. Tim medis bersiaga untuk memberikan pertolongan pertama, sementara relawan GenZI membantu kelancaran kegiatan. Masjid juga menyediakan 1.000 boks nasi sahur (malam ganjil) dan 500 boks (malam genap), serta air mineral di berbagai titik. Meskipun demikian, jamaah tetap disarankan untuk membawa bekal sahur sendiri.
Mencari Lailatul Qadar: Ikhlas dan Istiqomah
KH Ahmad Muzakky Alhafidz, salah satu Imam Besar MAS, menekankan pentingnya keikhlasan dalam mencari Lailatul Qadar. Beliau menjelaskan bahwa Lailatul Qadar bukan hanya soal lokasi, melainkan juga keikhlasan dan istiqomah dalam beribadah. "Hanya orang ikhlas yang bisa mendapat lailatul qodar. Meski di masjid tapi tidak ikhlas ya belum tentu bisa memburu lailatul qodar," tegasnya.
Beliau menambahkan bahwa Lailatul Qadar tidak akan diberikan kepada orang yang maksiat, membenci karena dendam, tidak menjaga sholat, dan suka menghasut. Oleh karena itu, istiqomah dalam ibadah dan akhlak menjadi kunci utama untuk meraih Lailatul Qadar. Ramadhan, menurut beliau, bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari ucapan dan perilaku yang tidak baik, terutama di era digital saat ini.
Selain qiyamul lail, Masjid Al-Akbar juga menyelenggarakan berbagai kegiatan selama Ramadhan, seperti Ngabuburit Spesial Nobar Timnas Indonesia Vs Australia dan lomba-lomba bernuansa Islami. Semua kegiatan ini bertujuan untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Kesuksesan penyelenggaraan qiyamul lail di Masjid Al-Akbar ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan suci Ramadhan. Ribuan jamaah yang berbondong-bondong datang dari berbagai daerah menjadi bukti nyata kerinduan akan keberkahan Lailatul Qadar.