Ribuan Pendaki Dikawal Ketat SAR Gabungan Rayakan HUT Ke-80 RI di Puncak Bawakaraeng: Pengawalan Pendaki Bawakaraeng Prioritaskan Keselamatan
Operasi Siaga Merah Putih memastikan pengawalan pendaki Bawakaraeng berjalan aman. Ribuan orang siap rayakan HUT ke-80 RI di puncak, bagaimana persiapan tim SAR gabungan?

Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan Siaga Merah Putih mengawal ribuan pendaki yang akan mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025. Pengawalan ketat ini bertujuan untuk memastikan keselamatan seluruh peserta.
Hingga Sabtu, 16 Agustus 2025, pukul 11.30 WITA, tercatat 1.942 pendaki telah melakukan registrasi di Posko Induk Siaga SAR Merah Putih di kaki Gunung Bawakaraeng, Lembanna. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah jelang pelaksanaan upacara, mengingat antusiasme masyarakat yang tinggi untuk merayakan kemerdekaan di puncak gunung. Berbagai pos registrasi disiapkan di jalur pendakian seperti Lembanna, Buluballea, Tassoso, dan Panaikang.
Operasi Siaga Merah Putih ini melibatkan personel dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, serta ratusan relawan dari berbagai kampus dan lembaga SAR. Mereka disebar di sejumlah posko strategis di sepanjang jalur pendakian dan area vital lainnya, mulai dari 15 hingga 18 Agustus 2025, untuk memberikan rasa aman dan bantuan jika diperlukan.
Kolaborasi Lintas Instansi dalam Pengawalan Pendaki Bawakaraeng
Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, menjelaskan bahwa personel yang tergabung dalam Operasi Siaga Merah Putih mencapai 326 potensi SAR atau relawan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, termasuk kampus dan lembaga SAR lainnya, menunjukkan sinergi yang kuat antarpihak. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam pengawalan pendaki Bawakaraeng.
Tim dibagi dan disebar di beberapa posko krusial, antara lain Posko Induk Lembanna, Pos 1 Bawakaraeng, Pos 5 Bawakaraeng, Pos 8 Bawakaraeng, Pos Buluballea, Pos Sungai Ke-3 Lembah Ramma, Pos Ramma, dan Pos Puncak. Penempatan posko ini dirancang untuk mencakup seluruh area rawan dan titik kumpul pendaki, memastikan respons cepat terhadap segala kemungkinan.
Muhammad Arif Anwar, Kepala Kantor Basarnas Makassar, menegaskan bahwa Siaga Merah Putih merupakan gelaran tahunan yang penting. Peningkatan jumlah pendaki setiap tahunnya menuntut pengawalan yang lebih intensif dan terstruktur. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah dan lembaga terkait untuk menjamin keamanan aktivitas alam di momen penting seperti HUT RI.
Antusiasme Tinggi dan Prioritas Keselamatan Pendaki
Antusiasme pendaki untuk merayakan HUT RI di Gunung Bawakaraeng sangat tinggi, dengan ribuan orang telah mendaftar dan diperkirakan akan terus bertambah. Fenomena ini menunjukkan semangat nasionalisme yang kuat di kalangan masyarakat, yang memilih cara unik untuk memperingati kemerdekaan. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa puncak gunung dan Lembah Ramma menjadi lokasi favorit untuk upacara bendera.
Meskipun demikian, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Andi Sultan mengimbau para pendaki untuk mengutamakan keselamatan diri dan melakukan penguatan fisik sebelum memulai pendakian. Kondisi medan yang menantang dan cuaca yang tidak menentu memerlukan persiapan yang matang dari setiap individu.
Imbauan ini juga mencakup pentingnya membawa perlengkapan standar pendakian dan tidak memaksakan diri jika kondisi fisik tidak memungkinkan. Tim SAR gabungan siap memberikan bantuan, namun kesadaran dan persiapan mandiri dari pendaki sangat krusial untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan selama pengawalan pendaki Bawakaraeng.
Peran Krusial Damkarmat Makassar dalam Operasi Kemanusiaan
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar turut serta dalam pengawalan upacara bendera di Gunung Bawakaraeng, mengirimkan puluhan personel terlatih. Plt Kepala Dinas Damkarmat Makassar, Syamsu Bahri, menyatakan bahwa partisipasi ini merupakan bentuk dukungan aktif dalam menjaga keselamatan pendaki dan kelancaran acara.
Sebanyak 17 personel Damkarmat yang dikirim adalah yang terbaik dan terlatih, dilengkapi dengan perlengkapan pendakian serta memiliki kemampuan evakuasi dan pertolongan pertama. Keahlian mereka sangat vital dalam misi kemanusiaan ini, terutama dalam menghadapi potensi keadaan darurat di medan pegunungan.
Personel Damkarmat ini berkolaborasi erat dengan unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan SAR lainnya. Sinergi antarlembaga ini memperkuat kapasitas tim gabungan dalam menjalankan misi pengamanan dan pertolongan, memastikan setiap aspek pengawalan pendaki Bawakaraeng tertangani dengan baik.