Rp15 Miliar untuk Gereja Baptis Wamena: Papua Pegunungan Dukung Pembangunan dan Persatuan
Pemprov Papua Pegunungan memberikan bantuan Rp15 miliar untuk pembangunan Gereja Baptis Bahtera Wamena, sekaligus mendorong persatuan dan mengakhiri dualisme kepemimpinan.

Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan (Pemprov Papeg) memberikan bantuan senilai Rp15 miliar untuk pembangunan Gereja Baptis Bahtera Wamena. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Gubernur John Tabo kepada ribuan jemaat pada Kamis di Wamena. Pemberian bantuan ini bertujuan untuk membantu pembangunan gedung gereja dan gedung serbaguna, serta mendorong persatuan di tubuh Gereja Baptis Papua.
Gubernur John Tabo menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap pembangunan Gereja Baptis Bahtera Wamena, yang dianggap sebagai salah satu gereja tertua di Papua Pegunungan yang berperan penting dalam penyebaran Injil. Beliau berharap pembangunan gereja dapat selesai pada tahun 2027, bertepatan dengan Kongres Gereja Baptis Wilayah Papua.
Pembangunan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah dualisme kepemimpinan yang telah berlangsung lama di Gereja Baptis Wilayah Papua. Gubernur Tabo menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ini, yang telah ada sejak masa jabatannya sebagai Bupati Tolikara. Ia berharap bantuan ini dapat menjadi langkah nyata untuk mempersatukan gereja dan membangun Papua Pegunungan yang lebih baik.
Dana Signifikan untuk Pembangunan Gereja dan Persatuan
Bantuan sebesar Rp15 miliar dari Pemprov Papeg merupakan dukungan signifikan bagi pembangunan Gereja Baptis Bahtera Wamena. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun gedung gereja dan gedung serbaguna yang memadai. Gubernur Tabo berharap pembangunan ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
Selain aspek pembangunan fisik, bantuan ini juga memiliki makna penting dalam konteks persatuan dan kesatuan. Gubernur Tabo secara tegas menyatakan harapannya agar dualisme kepemimpinan dalam Gereja Baptis Papua dapat segera diakhiri. Beliau mengajak seluruh pihak untuk bersatu dan meninggalkan perpecahan demi kemajuan daerah.
"Pembangunan gereja ini harus selesai pada saat Kongres Gereja Baptis pada 2027, sehingga tidak boleh ada dualisme kepemimpinan Gereja Baptis di Papua," ujar Gubernur Tabo. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Pemprov Papeg untuk mendukung tidak hanya pembangunan fisik, tetapi juga persatuan dan kesatuan dalam tubuh Gereja Baptis Papua.
Pemerintah daerah, menurut Gubernur Tabo, memiliki peran penting sebagai payung bagi semua elemen masyarakat, termasuk lembaga keagamaan. Oleh karena itu, dukungan terhadap pembangunan Gereja Baptis Wamena ini menjadi wujud nyata dari komitmen tersebut.
Peletakan Batu Pertama dan Harapan untuk Masa Depan
Penyerahan bantuan ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan gereja. Upacara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Presiden Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua Pdt Socrates S Yoman, Bupati Jayawijaya Atenius Murib, Ketua MRP Pegunungan Agus N Huby, dan Wakil Ketua I DPRP Papua Pegunungan Hengky D Yikwa. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan luas terhadap proyek pembangunan ini.
Peletakan batu pertama ini menjadi simbol dimulainya pembangunan fisik gereja dan juga sebagai simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi Gereja Baptis di Papua. Dengan dukungan Pemprov Papeg dan berbagai pihak, diharapkan pembangunan gereja dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
Kehadiran berbagai tokoh penting dalam acara peletakan batu pertama menunjukkan betapa pentingnya pembangunan Gereja Baptis Bahtera Wamena bagi masyarakat Papua Pegunungan. Semoga pembangunan ini tidak hanya menghasilkan gedung gereja yang megah, tetapi juga persatuan dan kemajuan bagi seluruh umat.
Dengan selesainya pembangunan gereja ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan yang lebih baik dan mampu menampung seluruh jemaat dengan nyaman. Selain itu, pembangunan ini juga diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan umat di Papua Pegunungan.
Kesimpulan
Bantuan Rp15 miliar dari Pemprov Papua Pegunungan untuk pembangunan Gereja Baptis Bahtera Wamena merupakan langkah penting, tidak hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga untuk mendorong persatuan dan kesatuan dalam tubuh Gereja Baptis Papua. Semoga pembangunan ini dapat berjalan lancar dan menjadi simbol persatuan bagi masyarakat Papua Pegunungan.