RSUD Ulin Kalsel Kampanyekan Cuci Tangan Sedunia: Cegah Infeksi, Jaga Kesehatan!
RSUD Ulin Banjarmasin peringati Hari Cuci Tangan Sedunia dengan kampanye besar-besaran kepada ratusan karyawan, menekankan pentingnya kebersihan tangan untuk mencegah infeksi.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, gencar mengkampanyekan Hari Cuci Tangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Mei. Kegiatan ini melibatkan ratusan karyawan rumah sakit dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan tangan dalam mencegah penyebaran infeksi.
Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr. Diauddin, menjelaskan tema Hari Cuci Tangan Sedunia tahun ini adalah Sarung tangan di waktu yang tepat. Kebersihan tangan di setiap waktu. Kampanye ini menekankan pentingnya mencuci tangan tidak hanya saat menggunakan sarung tangan medis, tetapi juga sebagai praktik rutin untuk menjaga kebersihan di setiap waktu.
Pihak RSUD Ulin menyadari betapa pentingnya kebersihan tangan, terutama dalam lingkungan rumah sakit. Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, petugas medis harus senantiasa menjaga kebersihan diri untuk mencegah penularan penyakit kepada pasien. Begitu pula pasien, kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah infeksi.
Pentingnya Cuci Tangan: Lebih dari Sekedar Kebiasaan
Meskipun terlihat sederhana, mencuci tangan dengan benar memiliki dampak signifikan dalam mencegah infeksi. "Meskipun terlihat sederhana, mencuci tangan memiliki dampak besar untuk mencegah infeksi," tegas dr. Diauddin. Ia menambahkan bahwa kampanye ini bukan hanya sekedar seremonial, tetapi sebagai upaya untuk mengingatkan kembali pentingnya praktik kebersihan dasar ini.
Sosialisasi tentang cuci tangan perlu dilakukan secara berkala. Kepatuhan masyarakat terhadap kebersihan tangan, yang sempat meningkat selama pandemi COVID-19, cenderung menurun setelah pandemi mereda. Oleh karena itu, RSUD Ulin berupaya untuk mengingatkan kembali pentingnya kebiasaan ini, tidak hanya di lingkungan rumah sakit, tetapi juga di masyarakat luas.
Dr. Diauddin menekankan pentingnya menjadikan cuci tangan sebagai standar prosedur operasional bagi seluruh petugas medis. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap petugas selalu mempraktikkan kebersihan tangan yang optimal dalam setiap pelayanan medis yang diberikan.
Cuci Tangan: Cara Tepat dan Waktu yang Tepat
Kampanye ini juga memberikan edukasi tentang cara mencuci tangan yang benar. Dr. Diauddin mengingatkan bahwa mencuci tangan tidak hanya sekedar membasuh tangan dengan air, tetapi harus dilakukan dengan menggunakan sabun dan teknik yang tepat untuk memastikan kuman dan bakteri terangkat secara efektif.
Waktu yang tepat untuk mencuci tangan juga dijelaskan, yaitu setelah makan, setelah buang air, dan sebelum menyentuh makanan. "Cuci tangan penting dilakukan, terutama setelah makan dan buang air, untuk mencegah masuknya infeksi ke dalam tubuh," jelas dr. Diauddin. Dengan demikian, kampanye ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya kebersihan tangan.
Selain itu, RSUD Ulin juga memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Lingkungan yang bersih dan terbebas dari kuman akan mendukung upaya pencegahan infeksi yang lebih efektif.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
RSUD Ulin Banjarmasin berharap kampanye Hari Cuci Tangan Sedunia ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan tangan, baik di lingkungan rumah sakit maupun di rumah. Dengan menerapkan kebiasaan mencuci tangan yang benar dan teratur, diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen RSUD Ulin Banjarmasin dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Melalui edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan, diharapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat dapat tertanam kuat dalam kehidupan masyarakat.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan tangan di lingkungan rumah sakit dan masyarakat luas," ujar dr. Diauddin menutup penjelasannya.