Sakuranesia: Metode STEAM Jepang untuk PAUD Indonesia
Yayasan Sakuranesia menjajaki kerja sama dengan Jepang untuk menerapkan metode pendidikan STEAM di PAUD Indonesia, terinspirasi dari model inovatif di TK Edogawa yang memadukan pembelajaran sains dan teknologi dengan seni dan budaya Jepang.

Sakuranesia berupaya membawa metode pendidikan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics) ala Jepang ke Indonesia, khususnya untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Inisiatif ini dimulai dengan kunjungan Founder Yayasan Sakuranesia, Tovic, dan Sakura Ijuin, ke TK Edogawa di Jepang pada 24 Januari 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari dan mengeksplorasi penerapan model STEAM yang inovatif di sekolah tersebut.
Tovic menjelaskan, tujuan utama kolaborasi ini adalah mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah pada anak-anak Indonesia sejak usia dini. Ia meyakini metode ini akan membantu membentuk generasi pemimpin masa depan yang lebih siap menghadapi tantangan.
TK Edogawa, yang merupakan bagian dari Grup AZALEE, telah menerapkan metode STEAM sejak 2021 kepada sekitar 300 siswanya. Grup AZALEE mengelola 14 sekolah di Tokyo dan mengintegrasikan sains, teknologi, seni, dan matematika ke dalam kurikulum mereka dengan cara yang unik dan menarik.
Salah satu contoh menarik adalah kegiatan membuat udon, makanan khas Jepang. Proses pembuatannya, dari pengukuran hingga pencampuran bahan, secara tidak langsung mengajarkan konsep matematika dan sains. Bukan hanya sekedar eksperimen dan kerajinan, metode ini menciptakan lingkungan belajar di mana anak-anak dapat bereksplorasi dan menemukan kesenangan dalam proses belajar.
Tovic menambahkan bahwa keberhasilan pendekatan STEAM di TK Edogawa juga tak lepas dari kontribusi Prof. Yasufumi Kawamura dari Tokyo University of Science, seorang ahli pendidikan STEAM yang juga penasihat ilmiah serial anime Doraemon. Kolaborasi ini terbukti meningkatkan rasa ingin tahu dan kreativitas anak-anak.
Metode STEAM di TK Edogawa menekankan pada pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan anak secara aktif. Hasilnya, menurut Tovic, terlihat peningkatan yang signifikan dalam rasa ingin tahu dan kreativitas anak-anak. Model ini, yang memadukan unsur budaya Jepang seperti makanan tradisional dengan konsep STEAM, diharapkan dapat diadaptasi dan diterapkan di PAUD Indonesia.
Yayasan Sakuranesia berkomitmen untuk memfasilitasi kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Jepang. Dengan menerapkan metode STEAM yang inovatif ini, diharapkan anak-anak Indonesia dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal dan siap menghadapi masa depan.