SMPN 16 Semarang: Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan Pasca Relokasi
Pemerintah Kota Semarang terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana SMP Negeri 16 yang baru direlokasi, termasuk koordinasi antar OPD untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa.
Relokasi SMP Negeri 16 Semarang telah rampung secara bertahap sejak 10 Januari 2025. Proses pemindahan ini akibat proyek Jalan Tol Semarang-Batang, yang mengharuskan sekolah pindah ke lokasi baru di wilayah Ngaliyan, Semarang. Kini, fokus utama tertuju pada penyempurnaan sarana dan prasarana sekolah agar pembelajaran berjalan optimal.
Dinas Pendidikan Kota Semarang (Disdik) memastikan komitmennya untuk melengkapi fasilitas di sekolah tersebut. Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyatakan bahwa berbagai pihak terkait telah dilibatkan dalam upaya ini. "Kami sudah komunikasikan dengan berbagai stakeholder," ujar Bambang dalam keterangannya Jumat lalu.
Langkah kolaboratif antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi kunci keberhasilan. Dinas Perhubungan (Dishub) misalnya, turut berperan aktif dalam memastikan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan lalu lintas di sekitar sekolah. "Dishub, ya, karena harus ada SOP terkait dengan keamanan lalu lintas anak-anak ketika masuk dan pulang sekolah," jelas Bambang.
Tidak hanya Dishub, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) juga memberikan kontribusi. DLH fokus pada penghijauan lingkungan sekolah, sementara Disperkim membantu menyediakan tanaman. Bahkan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) pun dilibatkan untuk memastikan kelancaran saluran air, mencegah potensi genangan saat hujan deras di Jalan Silayur.
Kepala SMPN 16 Semarang, Purnami Subandiyah, menjelaskan bahwa relokasi dilakukan bertahap untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan siswa dan guru. Kelas IX telah lebih dulu menempati gedung baru, sementara kelas lain akan menyusul secara bertahap. "Relokasi memang dilakukan secara bertahap demi keamanan dan kenyamanan, baik siswa maupun guru," ungkap Purnami.
Gedung baru SMPN 16 Semarang terbilang memadai. Terdapat 24 ruang kelas yang siap digunakan untuk siswa kelas VII hingga IX, lengkap dengan laboratorium IPA, laboratorium TIK, dan ruang OSIS. Namun, Purnami menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan untuk memastikan fasilitas tersebut optimal.
Proses relokasi seluruh siswa ditargetkan selesai pada akhir Januari 2025. Setelah semua siswa pindah, akan dilakukan penyempurnaan akhir untuk memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh civitas akademika. Seluruh OPD terkait berkomitmen untuk terus mendukung dan memastikan kelengkapan sarana dan prasarana SMPN 16 Semarang.
Dengan kolaborasi yang solid antar OPD, diharapkan SMPN 16 Semarang dapat segera beroperasi secara penuh di gedung baru dengan fasilitas yang lengkap dan memadai, menunjang proses belajar mengajar yang optimal bagi para siswanya. Ke depannya, diharapkan kolaborasi ini dapat menjadi contoh yang baik untuk pembangunan infrastruktur pendidikan di Semarang.