Stadion Kanjuruhan Resmi Diserahkan ke Pemkab Malang, Renovasi Rp357,8 Miliar Rampung
Setelah renovasi senilai Rp357,8 miliar pasca tragedi Kanjuruhan, Kementerian PU resmi menyerahkan pengelolaan Stadion Kanjuruhan kepada Pemkab Malang, yang selanjutnya akan berkoordinasi dengan Arema FC untuk penggunaannya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur resmi menyerahkan pengelolaan Stadion Kanjuruhan kepada Pemerintah Kabupaten Malang pada Sabtu, 8 Maret 2025. Penyerahan ini menandai selesainya renovasi stadion yang menelan biaya Rp357,8 miliar pasca tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 orang. Proses renovasi yang dimulai pada 4 September 2023 dan selesai pada 18 Januari 2025 ini, juga dipicu oleh tragedi tersebut sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan standar keamanan stadion di Indonesia.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II BPPW Jatim, Any Virgyani, menyatakan bahwa penyerahan tersebut meliputi berita acara serah terima dan sejumlah dokumen penting. Dokumen tersebut antara lain persetujuan pengelolaan gedung dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Proses pengurusan sertifikat layak fungsi yang memastikan Stadion Kanjuruhan memenuhi standar FIFA juga sedang dilakukan. "Pada kesempatan pagi hari ini, kami dari Kementerian PU melalui BPPW Jatim menyerahkan kembali stadion yang dibangun kepada Pemerintah Kabupaten Malang," ujar Any Virgyani di Pendopo Kabupaten Malang.
Renovasi Stadion Kanjuruhan bukan hanya sekadar perbaikan fisik, tetapi juga upaya pemerintah untuk memastikan stadion tersebut memenuhi standar keamanan dan keselamatan internasional. Tragedi Kanjuruhan menjadi trigger bagi pemerintah untuk merehabilitasi dan merenovasi 20 stadion lain di Indonesia. Dengan selesainya renovasi ini, diharapkan tragedi serupa dapat dicegah di masa mendatang. Proses renovasi yang memakan waktu kurang lebih dua tahun ini, telah menghabiskan anggaran yang cukup signifikan dari pemerintah pusat.
Pengelolaan Stadion Kanjuruhan Pasca Renovasi
Bupati Malang, M. Sanusi, menyatakan bahwa setelah serah terima, Pemkab Malang akan membahas lebih lanjut mengenai penggunaan Stadion Kanjuruhan, termasuk kerja sama dengan klub sepak bola Arema FC. Stadion tersebut akan berada di bawah pengelolaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang. "Dinas Pemuda dan Olahraga tentunya sebagai pengelola, sudah ada pembicaraan awal nanti dikerjasamakan dengan Arema," kata Bupati Sanusi.
Lebih lanjut, Bupati Sanusi menjelaskan bahwa biaya perawatan stadion menjadi tanggung jawab penuh Pemkab Malang. Anggaran perawatan akan dihitung dan diajukan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2025 bersama DPRD setempat. "Penghitungan dilakukan oleh Dispora, kemudian kami ajukan (melalui PAK)," ujarnya.
Kerja sama antara Pemkab Malang dan Arema FC dalam pengelolaan Stadion Kanjuruhan menjadi kunci keberhasilan dalam pemanfaatan stadion pasca renovasi. Hal ini diharapkan dapat memastikan stadion tersebut digunakan secara optimal dan berkelanjutan, serta menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para penonton.
Dengan selesainya renovasi dan penyerahan pengelolaan Stadion Kanjuruhan, diharapkan stadion ini dapat kembali menjadi pusat kegiatan sepak bola di Malang dan sekitarnya, serta menjadi simbol kebangkitan dan semangat untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali. Proses selanjutnya akan fokus pada pengelolaan dan perawatan stadion agar tetap terjaga kualitasnya dan memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan.
Dokumen dan Standar FIFA
Selain penyerahan fisik stadion, Kementerian PUPR juga menyerahkan sejumlah dokumen penting yang berkaitan dengan pengelolaan dan legalitas bangunan. Dokumen-dokumen ini meliputi persetujuan pengelolaan gedung dan Amdal. Proses pengurusan sertifikat layak fungsi yang memastikan stadion memenuhi standar FIFA juga sedang dalam proses. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan stadion tersebut memenuhi standar internasional dan aman untuk digunakan.
Proses renovasi yang panjang dan biaya yang besar menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur sepak bola di Indonesia. Tragedi Kanjuruhan menjadi momentum penting untuk meningkatkan standar keamanan dan keselamatan di semua stadion di Indonesia. Dengan adanya renovasi ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penonton dan pemain sepak bola.
Proses serah terima ini menandai babak baru bagi Stadion Kanjuruhan. Pemkab Malang kini bertanggung jawab penuh atas pengelolaan dan perawatan stadion. Kerja sama yang baik antara Pemkab Malang, Dispora, dan Arema FC sangat penting untuk memastikan stadion ini dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan.
Dengan rampungnya renovasi dan penyerahan pengelolaan, diharapkan Stadion Kanjuruhan dapat kembali menjadi kebanggaan masyarakat Malang dan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh penggemar sepak bola.