Stok Beras Sorong Aman hingga 8 Bulan, Bulog Pastikan Ketersediaan
Kepala Perum Bulog Sorong memastikan stok beras mencapai 9.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama delapan bulan ke depan.

Sorong, 13 Maret 2024 (ANTARA) - Kekhawatiran akan kekurangan beras di Sorong sirna setelah Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Sorong, Riyadi Muslim, memberikan kepastian stok beras yang cukup melimpah. Pernyataan tersebut disampaikan langsung di Sorong pada Kamis, 13 Maret 2024. Bulog memastikan ketersediaan beras hingga delapan bulan mendatang, menenangkan masyarakat akan pemenuhan kebutuhan pokok ini.
Riyadi Muslim menjelaskan bahwa stok beras di Gudang Bulog Sorong saat ini mencapai sekitar 7.000 ton. Angka ini akan bertambah dengan pasokan 2.000 ton beras dari Kabupaten Merauke, Papua. Dengan demikian, total stok beras yang tersedia mencapai 9.000 ton. Jumlah ini, menurut Muslim, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sorong dan sekitarnya selama delapan bulan ke depan.
Keyakinan Bulog atas kecukupan stok beras ini didasari pada perhitungan kebutuhan dan proyeksi pasokan. Pihak Bulog optimistis mampu mendistribusikan beras secara merata dan efektif ke seluruh wilayah kerja mereka, memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat.
Ketersediaan Beras hingga Delapan Bulan Mendatang
Pernyataan Kepala Perum Bulog Sorong tersebut tentu menjadi kabar gembira bagi masyarakat. Pasalnya, kepastian ketersediaan beras selama delapan bulan ke depan akan mengurangi kekhawatiran akan potensi kelangkaan dan kenaikan harga. Hal ini juga diharapkan dapat mencegah terjadinya panic buying atau pembelian beras secara berlebihan.
Riyadi Muslim menekankan bahwa Bulog berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Mereka terus berupaya memastikan ketersediaan stok beras yang cukup dan menjamin distribusi yang lancar. Hal ini sejalan dengan tugas Bulog untuk menyerap dan mendistribusikan beras dalam negeri guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pihak Bulog juga menyampaikan bahwa Sorong sendiri bukan daerah penghasil beras. Oleh karena itu, pasokan beras didatangkan dari daerah surplus produksi, seperti Kabupaten Merauke di Papua, dan juga dari Jawa Timur serta Sulawesi Selatan untuk skala nasional. Sistem distribusi yang terencana dan terintegrasi menjadi kunci keberhasilan Bulog dalam menjaga ketersediaan beras.
Antisipasi dan Distribusi Beras
Dengan stok beras yang melimpah, Bulog menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan melakukan pembelian beras secara berlebihan. Ketersediaan beras yang cukup hingga delapan bulan ke depan diharapkan dapat menstabilkan harga dan memastikan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok ini.
Bulog juga menekankan pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi beras berjalan lancar. Kerjasama ini meliputi koordinasi dengan pemerintah daerah, pengecer, dan juga pihak terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan beras sampai ke tangan konsumen dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang terjamin.
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan Bulog ini menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga stabilitas pangan di wilayah Sorong dan sekitarnya. Dengan memastikan ketersediaan beras yang cukup, Bulog berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Sistem pengawasan dan monitoring distribusi beras juga dilakukan secara ketat oleh Bulog untuk mencegah penyimpangan dan memastikan penyaluran beras tepat sasaran. Transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas utama dalam pengelolaan stok dan distribusi beras.
- Stok beras Bulog Sorong: 9.000 ton
- Cukup untuk 8 bulan ke depan
- Pasokan dari Merauke dan daerah surplus lainnya
- Himbauan kepada masyarakat untuk tidak panik
Keberhasilan Bulog dalam menjaga ketersediaan beras di Sorong menjadi contoh yang baik bagi daerah lain dalam upaya menjaga ketahanan pangan. Dengan perencanaan yang matang dan kerjasama yang baik, diharapkan ketersediaan pangan pokok dapat terus terjaga dan masyarakat dapat hidup dengan tenang dan nyaman.