Swasembada Pangan: Kabar Gembira dari Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto menyatakan optimisme swasembada pangan akan tercapai lebih cepat dari target empat tahun, bahkan mungkin sebelum tahun kedua pemerintahannya, berkat kerja keras lintas kementerian dan dukungan anggaran besar.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kabar gembira terkait pencapaian swasembada pangan nasional. Dalam pidato peresmian PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Senin, 20 Januari, Presiden menyatakan optimisme bahwa target swasembada pangan akan tercapai jauh lebih cepat dari yang direncanakan.
Awalnya, pemerintah menargetkan swasembada pangan dalam kurun waktu empat tahun. Namun, berdasarkan laporan dari para menterinya, Presiden Prabowo meyakini capaian tersebut dapat diraih bahkan sebelum pemerintahannya memasuki tahun kedua. Hal ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam program prioritas nasional ini.
Percepatan Swasembada Pangan
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa para menteri terkait melaporkan potensi terwujudnya swasembada pangan sebelum tahun kedua. Artinya, impor pangan dapat dihentikan lebih cepat dari perkiraan. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras lintas sektor, melibatkan berbagai kementerian, TNI, dan Polri.
Strategi Menuju Swasembada
Kementerian Pertanian memegang peran kunci dalam mewujudkan swasembada pangan. Mereka menargetkan pengembangan 2,3 juta hektare lahan menjadi sawah dan perkebunan. Lahan tersebut meliputi optimalisasi lahan rawa (851.000 hektare), cetak sawah baru (500.000 hektare), dan revitalisasi irigasi (1 juta hektare) di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah timur seperti Merauke, Papua Selatan.
Selain pengembangan lahan, pemerintah juga fokus pada penyediaan infrastruktur pendukung. Ini termasuk sistem irigasi yang memadai, distribusi pupuk dan benih yang merata kepada para petani. Investasi besar telah dialokasikan untuk pembangunan dan revitalisasi infrastruktur irigasi pertanian, mencapai Rp12 triliun, yang disetujui langsung oleh Presiden Prabowo. Anggaran tersebut akan digunakan untuk revitalisasi irigasi tersier, primer, dan sekunder seluas 2 juta hektare.
Target yang Lebih Cepat
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa dukungan anggaran yang signifikan ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan. Target awal yang ditetapkan pada tahun 2028 kini dimajukan menjadi tahun 2027. Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan nasional.
Kesimpulan
Optimisme Presiden Prabowo Subianto atas pencapaian swasembada pangan jauh lebih cepat dari target awal menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengelola program ini. Komitmen besar dengan dukungan anggaran yang memadai, serta kerja sama lintas sektor, menjadi kunci keberhasilan ini. Kemajuan signifikan ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.