Tahukah Anda? Beras SPHP TNI-Bulog Jauh Lebih Murah: Strategi Pengendalian Harga Pangan
Sinergi TNI dan Bulog menyalurkan beras SPHP dengan harga jauh lebih murah, menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengendalikan harga pangan dan inflasi.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Perum Bulog Divre Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) aktif menyalurkan bantuan pangan serta beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membantu masyarakat kurang mampu dan mengendalikan lonjakan harga beras di pasaran.
Inisiatif strategis ini diluncurkan secara nasional, dengan pusat kegiatan di Kodam III Siliwangi Bandung, dan diikuti serentak di berbagai daerah di Indonesia. Sinergi antara TNI dan Bulog diharapkan dapat memperluas jangkauan Gerakan Pangan Murah (GPM) ke seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo, Ermin Tora, menyatakan bahwa program ini bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap beras SPHP dengan harga terjangkau. Pendampingan oleh TNI juga memastikan kelancaran penyaluran bantuan pangan kepada keluarga penerima di desa dan kelurahan, mendukung ketahanan pangan serta stabilitas harga.
Sinergi TNI-Bulog Perluas Akses Pangan Murah
Sinergi antara Tentara Nasional Indonesia dan Perum Bulog menjadi pilar utama dalam memastikan ketersediaan pangan yang terjangkau bagi masyarakat. Melalui Gerakan Pangan Murah, beras SPHP dapat didistribusikan secara lebih efektif, terutama ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Kolaborasi ini tidak hanya mempercepat proses distribusi, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap upaya pemerintah.
Ermin Tora menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mendekatkan Bulog kepada masyarakat, sehingga akses terhadap beras berkualitas dengan harga murah semakin mudah. Kehadiran TNI dalam proses penyaluran memberikan jaminan keamanan dan ketertiban, memastikan bantuan sampai kepada yang berhak. Ini adalah implementasi nyata dari peran ganda TNI dalam mendukung pembangunan nasional.
Dampak dari sinergi ini diharapkan sangat signifikan terhadap ketahanan pangan nasional. Dengan pasokan yang stabil dan harga yang terkendali, masyarakat tidak perlu lagi khawatir akan fluktuasi harga beras yang sering membebani ekonomi rumah tangga. Program ini juga menjadi salah satu instrumen penting dalam upaya pemerintah mengendalikan laju inflasi.
Beras SPHP: Solusi Harga Terjangkau dan Stabilitas Pasar
Salah satu daya tarik utama dari program ini adalah harga beras SPHP yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Beras SPHP dijual seharga Rp58.000 per lima kilogram, sementara harga beras di pasaran bisa mencapai Rp87.500 per kilogram yang sama. Perbedaan harga yang mencolok ini memberikan keringanan finansial yang besar bagi keluarga.
Bulog berkomitmen untuk terus mendekatkan diri kepada masyarakat melalui berbagai titik distribusi. Kegiatan penyaluran beras SPHP ini akan dilakukan di 15 kabupaten dan kota, bahkan hingga pelosok desa. Jangkauan yang luas ini memastikan bahwa manfaat program dapat dirasakan oleh sebanyak mungkin warga di berbagai wilayah.
Dengan distribusi yang masif dan harga yang terkendali, diharapkan harga beras di pasaran akan semakin stabil. Stabilitas harga ini krusial untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah spekulasi yang dapat memperburuk kondisi ekonomi. Program beras SPHP ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan rakyat.