Tahukah Anda? Kualitas Mahasiswa Indonesia Jadi Penentu Utama Kuota Beasiswa Erasmus+ Uni Eropa
Kuota Beasiswa Erasmus+ bagi mahasiswa Indonesia tidak dibatasi! Kualitas pelamar menjadi penentu utama, menempatkan Indonesia di peringkat 8 dunia. Siapkah Anda?

Delegasi Uni Eropa (EU) menegaskan bahwa jumlah kuota penerima Beasiswa Erasmus+ untuk Indonesia tidak dibatasi oleh angka tetap. Kualitas individu pelamar dari Indonesia menjadi faktor penentu utama dalam kesempatan studi di Eropa.
Pernyataan ini disampaikan oleh Counsellor/Head of Cooperation, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Thibaut Portevin, dalam acara Pra-Keberangkatan Penerima Beasiswa Erasmus+ di Jakarta. Menurutnya, hal ini membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa Indonesia berprestasi.
Fokus pada kualitas ini menempatkan Indonesia pada posisi strategis dalam program beasiswa global. Tercatat, 260 mahasiswa dan dosen Indonesia berhasil meraih beasiswa Erasmus+ untuk tahun akademik 2025, menunjukkan potensi besar talenta Tanah Air.
Kualitas Pelamar, Bukan Kuota Negara
Thibaut Portevin menjelaskan bahwa Uni Eropa tidak menerapkan kuota spesifik per negara untuk program Beasiswa Erasmus+. Penentuan jumlah penerima sepenuhnya bergantung pada kualitas dan daya saing para pelamar dari masing-masing negara.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah mahasiswa yang belajar di Eropa mengalami peningkatan signifikan. Uni Eropa sangat optimis terhadap potensi pelamar asal Indonesia, yang dinilai sangat dinamis dan kreatif dalam berbagai bidang studi.
Pendekatan ini mendorong mahasiswa Indonesia untuk terus meningkatkan kapasitas dan keunggulan akademis mereka. Ini juga sejalan dengan visi banyak universitas di Eropa yang mencari talenta terbaik dari seluruh dunia.
Prioritas Kerja Sama dan Peningkatan Partisipasi
Pendidikan tingkat tinggi dan penelitian merupakan salah satu prioritas utama dalam kerja sama Uni Eropa. Ini termasuk dalam Strategi Global Gateway, sebuah inisiatif yang bertujuan menggerakkan investasi infrastruktur dan memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra, termasuk Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan partisipasi, Delegasi Uni Eropa akan menyelenggarakan Pameran Pendidikan Tinggi Eropa. Acara ini direncanakan berlangsung di Yogyakarta dan Jakarta, memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa untuk mengenal lebih dekat berbagai program studi yang ditawarkan.
Uni Eropa melihat adanya partisipasi kuat dari berbagai universitas di Indonesia dalam acara-acara semacam ini. Hal ini menunjukkan keyakinan terhadap sistem pendidikan tinggi Indonesia dan potensi besar untuk mempromosikan kemitraan yang lebih erat antara Uni Eropa dan Indonesia.
Capaian Gemilang Mahasiswa Indonesia
Untuk tahun akademik 2025, sebanyak 260 mahasiswa dan dosen Indonesia berhasil meraih Beasiswa Erasmus+ yang didanai Uni Eropa. Mereka akan menempuh pendidikan di berbagai universitas terkemuka di seluruh Eropa.
Dari jumlah tersebut, 73 penerima adalah Beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s (EMJM). Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-8 sebagai negara dengan penerima EMJM terbanyak di dunia, sebuah prestasi yang membanggakan.
Penerima EMJM akan menjalani program pascasarjana hingga dua tahun di dua atau lebih negara anggota Uni Eropa. Selain itu, 187 mahasiswa dan dosen lainnya mendapatkan beasiswa pertukaran Erasmus+ jangka pendek untuk belajar, mengajar, atau mengikuti pelatihan.
Sebagai bentuk timbal balik, 75 mahasiswa dan akademisi dari Eropa juga datang ke Indonesia melalui program beasiswa yang sama. Sejak diluncurkan pada tahun 2004, hampir 3.000 mahasiswa dan dosen Indonesia telah berhasil meraih Beasiswa Erasmus+, menunjukkan dampak positif program ini.