Tahukah Anda? Lomba Baleganjur Bali Meriahkan HUT Ke-80 RI, Wujud Semangat Kemerdekaan dan Budaya
Forkopimda Bali menggelar Lomba Baleganjur Bali untuk memeriahkan HUT Ke-80 RI, sekaligus membangkitkan semangat kemerdekaan dan mempromosikan seni budaya lokal.

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bali secara serentak menggelar Lomba Baleganjur Kreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Perlombaan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap seni budaya lokal.
Acara yang berlangsung meriah di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, ini diikuti oleh puluhan sekaa atau kelompok seni. Mereka berasal dari sembilan kabupaten/kota di seluruh Provinsi Bali. Kolaborasi ini melibatkan berbagai instansi seperti Pemprov Bali, Kodam IX/Udayana, Polda Bali, Kejati Bali, Pangkalan TNI AL Bali, dan Pangkalan TNI AU I Gusti Ngurah Rai.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha, menjelaskan bahwa kesenian baleganjur sangat cocok menggambarkan suasana semangat. Hal ini sejalan dengan perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Penyelenggaraan lomba ini menjadi wujud nyata dari semangat kemerdekaan yang terus berkobar di tengah masyarakat.
Baleganjur sebagai Simbol Semangat Kemerdekaan
I Gede Arya Sugiartha menegaskan bahwa baleganjur memiliki kekuatan sebagai penyemangat. Dengan irama dan gerakannya, baleganjur dapat memacu semangat masyarakat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Semangat ini selaras dengan semangat perjuangan para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan bangsa.
Dalam perlombaan baleganjur kreasi ini, penilaian difokuskan pada tiga aspek utama. Aspek tersebut meliputi kualitas musikalitas, kebersamaan antaranggota sekaa, serta semangat yang ditampilkan saat membawakan baleganjur. Semua kriteria ini dirancang untuk mencerminkan identitas semangat 17 Agustus.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menambahkan bahwa budaya merupakan salah satu identitas fundamental Indonesia. Ia menyoroti bahwa Bali bukan sekadar nama, melainkan julukan yang melekat pada keindahan alam dan kekayaan seni budaya yang tiada duanya. Seni dan budaya menjadi magnet utama yang membuat Bali dicintai dunia, dan seni baleganjur adalah salah satu identitas bangsa yang patut dibanggakan.
Mayjen TNI Piek Budyakto berharap pagelaran seni baleganjur ini dapat meningkatkan peran generasi muda. Diharapkan mereka dapat aktif mengisi pembangunan di bidang seni. Dengan demikian, semakin banyak wisatawan yang datang menikmati kekayaan seni budaya Bali.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata dari Lomba Baleganjur Bali
Penyelenggaraan lomba baleganjur ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional. Peningkatan jumlah wisatawan yang tertarik pada pariwisata budaya Bali akan berdampak positif. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata.
Selain itu, kegiatan ini juga dirancang sebagai upaya untuk meningkatkan perputaran ekonomi lokal. Pada kesempatan ini, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut dilibatkan secara aktif. Partisipasi UMKM diharapkan membawa dampak positif tidak hanya di bidang seni, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menambahkan bahwa perlombaan baleganjur di Lapangan Puputan Badung hanyalah salah satu rangkaian perayaan HUT Ke-80 RI oleh Forkopimda Bali. Rangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan ajang lari internasional. Acara tersebut direncanakan berlangsung di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali Serangan.
Ajang lari yang diberi nama International Trail Run ini telah mencatat pendaftaran sebanyak 3.000 peserta. Peserta berasal dari dalam dan luar negeri, menunjukkan antusiasme yang tinggi. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 9 Agustus 2025, di lokasi objek wisata, yang semakin mengangkat citra Bali di mata dunia.