Tahukah Anda Mengapa Kapolda Banten Ajak Ulama dan Pesantren Jadi Mitra Jaga Moral Bangsa?
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengajak ulama dan pesantren bersinergi menjaga moral bangsa. Simak peran strategis mereka dalam membentuk generasi tangguh!

Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto secara resmi mengajak para ulama dan pesantren untuk menjadi mitra strategis Kepolisian Republik Indonesia. Ajakan ini disampaikan dalam upaya menjaga moral bangsa serta menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Pertemuan silaturahmi tersebut berlangsung di Pondok Pesantren As-Sa’adah, Serang, pada 30 Juli.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara aparat keamanan dan tokoh agama dalam membentuk karakter generasi muda. Diharapkan, kolaborasi ini dapat menghasilkan generasi yang tangguh dan berakhlak mulia di tengah berbagai tantangan zaman.
Kapolda Banten menekankan pentingnya peran ulama dan pesantren sebagai benteng akidah dan akhlak. Sinergi ini menjadi krusial dalam menghadapi isu-isu seperti degradasi moral, penyalahgunaan teknologi, hingga penyebaran paham menyimpang di masyarakat.
Peran Strategis Ulama dan Pesantren dalam Pembentukan Karakter
Irjen Pol Suyudi Ario Seto menyoroti bahwa pondok pesantren, khususnya yang modern, memiliki peran sangat strategis. Institusi pendidikan ini sangat vital dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlakul karimah. Pesantren merupakan garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan moral.
Pesantren tetap menjadi benteng akidah dan akhlak di tengah arus globalisasi. Tantangan seperti degradasi moral, penyalahgunaan teknologi, dan penyebaran paham menyimpang menjadi ancaman serius. Kehadiran pesantren memberikan harapan besar untuk membendung pengaruh negatif tersebut.
Kapolda Banten juga menyoroti peran ulama yang bukan hanya sebagai penyampai ilmu agama. Mereka juga merupakan penjaga harmoni sosial di tengah masyarakat. Suara ulama seringkali lebih didengar oleh umat karena kedekatan emosional yang terjalin.
Sinergi Polri dan Komitmen Menjaga Kamtibmas
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa Polri tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga keamanan. Oleh karena itu, sinergi dengan ulama dan pesantren sangat dibutuhkan untuk menegakkan nilai-nilai kebaikan. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam mewujudkan masyarakat yang aman dan damai.
Polri mengajak para ulama untuk terus menyuarakan pesan kebajikan dan persatuan. Penegakan nilai amar ma’ruf nahi munkar atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, menjadi tujuan bersama. Ini merupakan bentuk komitmen dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Banten menitipkan empat pesan kamtibmas kepada para pengasuh pesantren. Pesan-pesan ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menjaga lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar.
- Memperkuat pengawasan terhadap santri dari paparan radikalisme dan narkoba yang dapat merusak masa depan mereka.
- Mendorong santri untuk siap menghadapi tantangan global dengan bekal ilmu dan akhlak yang kuat.
- Membangun koordinasi yang erat dengan aparat setempat bila ada potensi gangguan keamanan atau konflik.
- Membuka komunikasi sebagai upaya pencegahan konflik sosial yang mungkin timbul di lingkungan sekitar.
Membangun Generasi Tangguh Menyongsong Indonesia Emas 2045
Forum silaturahmi pesantren ini diharapkan menjadi wadah penguat ukhuwah Islamiyah. Selain itu, forum ini juga diharapkan menjadi pelopor peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin atau rahmat bagi seluruh alam. Ini adalah visi besar untuk masa depan bangsa.
Kapolda Banten menyerukan agar seluruh elemen pesantren terus menjadi pilar moral bangsa. Mereka juga diharapkan menjadi mitra strategis Polri dalam membangun masa depan. Peran ini sangat penting untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Bersama-sama, Polri, ulama, dan pesantren dapat menyongsong Indonesia Emas 2045. Hal ini dapat terwujud dengan melahirkan generasi muda yang tangguh secara moral dan intelektual. Generasi ini akan menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas.