Tahukah Anda? SAR Gabungan Cepat Evakuasi Pendaki Tersesat Gunung Soputan di Sulawesi Utara
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang pendaki tersesat Gunung Soputan di Sulawesi Utara. Bagaimana kronologi penyelamatan dramatis ini?

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang pendaki bernama Dendi (27) yang dilaporkan tersesat di lereng Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Operasi penyelamatan ini berlangsung cepat setelah laporan diterima, menunjukkan kesigapan tim dalam merespons situasi darurat di medan yang menantang.
Dendi, warga Desa Lembah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, ditemukan dalam kondisi lemas akibat kehabisan logistik. Penemuan ini terjadi pada Sabtu dini hari, 26 Juli 2025, setelah tim melakukan penyisiran intensif di area terakhir korban berkomunikasi.
Keberhasilan evakuasi ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak, termasuk Kantor SAR Manado, Pos SAR Amurang, RAPI, kelompok pecinta alam, dan masyarakat setempat. Korban segera dilarikan ke Puskesmas Tumaratas untuk penanganan medis sebelum diserahkan kembali kepada keluarga.
Kronologi Penemuan dan Evakuasi Pendaki Tersesat Gunung Soputan
Peristiwa ini bermula ketika rekan korban, Ardi Wentuk, melaporkan hilangnya Dendi pada Jumat, 25 Juli 2025, pukul 22.30 WITA. Laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh Kantor SAR Manado, yang kemudian menginstruksikan Pos SAR Amurang untuk bergerak cepat.
Hanya dalam waktu 25 menit setelah laporan diterima, tepatnya pukul 22.55 WITA, satu tim rescue dari Pos SAR Amurang diberangkatkan menuju lokasi. Tim tiba di kaki Gunung Soputan pada Sabtu, 26 Juli 2025, pukul 00.20 WITA, dan langsung memulai operasi pencarian.
Tim SAR gabungan melakukan penyisiran intensif, berfokus pada titik terakhir komunikasi korban. Upaya pencarian membuahkan hasil pada pukul 04.50 WITA, ketika Dendi ditemukan. Ia berada dalam kondisi lemas dan membutuhkan bantuan segera karena kehabisan perbekalan.
Setelah ditemukan, korban segera dievakuasi dari lokasi penemuan menuju Puskesmas Tumaratas, Kabupaten Minahasa Tenggara, untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Pada pukul 07.30 WITA, Dendi telah diserahkan kepada pihak keluarga setelah dipastikan kondisinya stabil.
Sinergi dan Kecepatan Tim SAR Gabungan
Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur yang bekerja sama secara harmonis. Selain Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado serta Pos SAR Amurang, turut serta juga Relawan Komunikasi (RAPI), Kelompok Pecinta Alam, dan masyarakat sekitar. Sinergi ini menjadi kunci keberhasilan dalam menemukan dan mengevakuasi korban dengan cepat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado, George L.M Randang, menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja sama dan kecepatan respons seluruh tim. Beliau menegaskan bahwa keselamatan korban adalah prioritas utama, dan keberhasilan operasi ini adalah bukti nyata dari koordinasi yang efektif antarlembaga.
Setelah korban berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga, operasi SAR secara resmi dinyatakan ditutup pada pukul 07.40 WITA. Seluruh unsur yang terlibat kemudian dikembalikan ke satuan masing-masing, menandai berakhirnya misi penyelamatan yang sukses ini.