Tahukah Anda Tradisi Dimulai Sejak 2022? Pemerintah Gencarkan Kampanye Pembagian Bendera Merah Putih 10 Juta Lembar Jelang HUT RI Ke-80
Kementerian Dalam Negeri memulai Kampanye Pembagian Bendera Merah Putih 10 juta lembar jelang HUT RI ke-80. Apa makna di balik gerakan patriotik ini?

Pemerintah Republik Indonesia secara resmi meluncurkan sebuah gerakan nasional yang masif menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80. Kampanye ini melibatkan distribusi sekitar 10 juta lembar bendera Merah Putih kepada seluruh lapisan masyarakat di berbagai wilayah. Inisiatif ini bertujuan untuk menggelorakan semangat patriotisme dan nasionalisme di tengah masyarakat.
Peluncuran kampanye akbar ini dimulai pada hari Jumat, 1 Agustus, di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Denpasar. Lokasi bersejarah ini dipilih karena memiliki nilai simbolis yang kuat dalam perjuangan bangsa Indonesia. Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya rangkaian perayaan kemerdekaan yang akan berlangsung sepanjang bulan Agustus.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi motor utama di balik gerakan ini, dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat daerah. Distribusi bendera Merah Putih ini diharapkan dapat mengingatkan kembali masyarakat akan pentingnya persatuan dan pengorbanan para pahlawan. Gerakan ini juga menjadi wujud nyata cinta tanah air.
Makna Historis dan Patriotisme Gerakan Bendera
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar Baharuddin, menjelaskan signifikansi pemilihan Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Menurutnya, lokasi ini melambangkan semangat perjuangan abadi bangsa Indonesia dalam menolak kolonialisme. Perjuangan melawan imperialisme selalu hidup dari tempat-tempat seperti ini.
Tradisi pembagian bendera Merah Putih sebanyak 10 juta lembar ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2022. Meskipun angka "10 juta" menjadi nama kampanye, perhitungan detail menunjukkan jumlah bendera yang didistribusikan bahkan melebihi angka tersebut. Bendera-bendera ini telah tersebar dari Aceh hingga Papua, menunjukkan jangkauan nasional gerakan ini.
Kemendagri, yang juga menggemakan imbauan Presiden Prabowo Subianto, mengajak seluruh warga untuk mengibarkan bendera Merah Putih sepanjang bulan Agustus. Hal ini sebagai bentuk manifestasi semangat patriotisme dan kecintaan terhadap bangsa. Pengibaran bendera merupakan cara sederhana untuk mengingatkan bahwa bendera nasional adalah hasil perjuangan panjang. Bendera ini tidak boleh dianggap remeh, melainkan simbol kedaulatan dan kemerdekaan yang telah diraih dengan susah payah.
Solidaritas dan Semangat Ngayah dalam Gerakan Nasional
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali, Gede Suralaga, turut menyampaikan pandangannya mengenai gerakan ini. Ia menyatakan bahwa kampanye pembagian bendera adalah pengingat bagi bangsa Indonesia tentang kekuatan solidaritas. Solidaritas sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan nasional.
Suralaga menegaskan kesiapan instansinya untuk mendukung penuh gerakan tersebut. Dukungan ini sejalan dengan tradisi 'ngayah' yang kental di Bali. Semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi inti dari gerakan ini.
"Ngayah" adalah tradisi luhur Bali yang mencerminkan ketulusan dan pengabdian tanpa pamrih demi harmoni kolektif. Semangat tolong-menolong ini berakar kuat dalam budaya masyarakat Bali. Dengan demikian, kampanye ini tidak hanya tentang simbol negara, tetapi juga tentang nilai-nilai luhur kebersamaan yang telah lama dipegang teguh.