Tangga JPO Bolong di Daan Mogot Ditambal, Pelat Besi Tiga Kali Dicuri
Sudin Bina Marga Jakarta Barat menambal tangga JPO bolong di Daan Mogot yang pelat besinya hilang diduga dicuri, kejadian ini telah terjadi sebanyak tiga kali.

Petugas Sudin Bina Marga Jakarta Barat melakukan penambalan pada tangga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang bolong di Jalan Daan Mogot, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kejadian ini bermula dari hilangnya 15 pelat besi tangga JPO dekat SPBU, yang membahayakan warga sekitar. Pencurian ini telah terjadi sebanyak tiga kali, dan petugas hanya berwenang melakukan perbaikan, bukan menangani pencurian itu sendiri.
Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Sudin Bina Marga Jakbar, Khairul Imam, menyatakan bahwa 10 petugas gabungan dari Dinas dan Sudin Bina Marga telah menutup sementara JPO dan menambal pelat besi yang hilang. Penambalan dilakukan secara permanen dengan pengelasan, namun para pencuri selalu berhasil membongkarnya kembali. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 14 April 2024, setelah sebelumnya warga sekitar, seperti Nurhayati (59), seorang pedagang kaki lima, mengalami kejadian hampir terpeleset ke lubang yang ditimbulkan oleh hilangnya pelat besi tersebut.
Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan pengguna JPO. Pihak Sudin Bina Marga mengimbau warga untuk lebih waspada dan ikut serta mengawasi JPO di sepanjang Jalan Daan Mogot agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Sementara itu, JPO tersebut ditutup sementara untuk mencegah kecelakaan hingga perbaikan selesai.
Pencurian Pelat Besi JPO: Aksi Berulang yang Mengkhawatirkan
Hilangnya pelat besi JPO di Jalan Daan Mogot bukan kejadian pertama kali. Menurut keterangan Khairul Imam, ini merupakan kejadian pencurian yang ketiga kalinya. Meskipun penambalan dilakukan secara permanen dengan pengelasan, para pencuri tetap berhasil membongkarnya. Hal ini menunjukkan modus operandi yang cukup canggih dan menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan JPO di wilayah tersebut.
Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan warga sekitar. Nurhayati, seorang pedagang kaki lima di bawah JPO, menceritakan pengalamannya hampir terpeleset ke lubang yang disebabkan oleh hilangnya pelat besi. Ia mengungkapkan bahwa hilangnya pelat besi tersebut telah terjadi beberapa kali, bahkan terakhir kali terjadi pada bulan puasa lalu. Kejadian ini menunjukkan betapa rawannya JPO tersebut terhadap aksi pencurian dan betapa pentingnya pengawasan yang lebih ketat.
Sudin Bina Marga Jakarta Barat, meskipun telah melakukan penambalan secara berkala, menyatakan bahwa kewenangan mereka terbatas pada pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur. Penanganan kasus pencurian pelat besi JPO berada di luar kewenangan mereka dan menjadi tanggung jawab pihak lain. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai koordinasi antar instansi dalam menangani masalah ini.
Imbauan Kewaspadaan dan Peran Masyarakat
Menyikapi kejadian berulang ini, Sudin Bina Marga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan berperan aktif dalam mengawasi JPO di sekitar Jalan Daan Mogot. Partisipasi warga sangat penting untuk mencegah terjadinya pencurian serupa di masa mendatang. Dengan adanya pengawasan dari masyarakat, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku pencurian.
Keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan fasilitas umum seperti JPO sangat penting. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga dan merawat fasilitas umum agar tetap berfungsi dengan baik dan aman bagi masyarakat.
Langkah-langkah konkrit yang perlu dilakukan kedepannya adalah meningkatkan patroli keamanan di sekitar JPO, mempertimbangkan penggunaan material yang lebih sulit dicuri, dan juga meningkatkan kerjasama antara Sudin Bina Marga dengan pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku pencurian.
Meskipun penambalan JPO telah dilakukan, warga diimbau untuk tetap berhati-hati saat melintas di sekitar JPO tersebut hingga dipastikan aman sepenuhnya. Keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama.