Teguh Prakosa Pimpin Upacara HUT Solo Jelang Pensiun
Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa memimpin Upacara HUT ke-280 Kota Solo sebelum pensiun, menekankan pentingnya menjaga kemajuan dan toleransi kota untuk pemimpin selanjutnya.

Upacara HUT ke-280 Kota Solo Dipimpin Teguh Prakosa
Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-280 Kota Solo pada Senin, 17 Februari 2024. Upacara ini menjadi momen bersejarah bagi Teguh Prakosa, mengingat ia akan memasuki masa pensiun dalam beberapa hari mendatang. Upacara yang berlangsung di Stadion Sriwedari tersebut menjadi penanda akhir masa kepemimpinannya di Kota Solo.
Momen Bersejarah Jelang Pensiun
"Ini waktu terbaik," ujar Teguh Prakosa usai memimpin upacara. "Artinya, pada akhir jabatan saya masih ada momen yang luar biasa dalam rangka Hari Jadi Kota Solo" Meskipun masa jabatannya sebagai Wali Kota Surakarta relatif singkat setelah Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Wakil Presiden RI, Teguh Prakosa menyatakan kebahagiaannya dapat berkontribusi bagi kemajuan kota.
Ia merasa bangga telah ikut mewarnai kemajuan Solo di berbagai sektor, termasuk sosial, ekonomi, budaya, dan kenyamanan masyarakat. "Bisa ikut menjadikan Solo sebagai kota kreatif dan seksi untuk perekonomian," tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan rasa puas dan optimisme Teguh Prakosa terhadap perkembangan Kota Solo selama kepemimpinannya.
Harapan untuk Kemajuan Kota Solo
Teguh Prakosa menyampaikan harapannya agar pemimpin Solo selanjutnya dapat melanjutkan dan meningkatkan kemajuan yang telah dicapai. Ia menekankan pentingnya kontribusi besar, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk memajukan Kota Solo. Lebih lanjut, ia juga berharap agar pemimpin mendatang dapat menginspirasi masyarakat untuk turut serta dalam pembangunan kota.
Selain kemajuan ekonomi dan pembangunan, Teguh Prakosa juga menyoroti pentingnya menjaga kehidupan toleransi di Kota Solo. "Ke depan, siapapun pemimpin Solo harus bisa melanjutkan itu," tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmennya terhadap kerukunan dan persatuan masyarakat Solo.
Busana Tradisional dan Pentas Tari
Dalam upacara tersebut, Teguh Prakosa mengenakan busana tradisional Beskap Jawi Cemeng, menambah nilai kearifan lokal pada perayaan HUT Kota Solo. Sebagai rangkaian acara puncak HUT Kota Solo, akan diselenggarakan pentas tari bertajuk Adeging Kutha Sala: The Story of Pakubuwono II di Balai Kota Surakarta.
Pentas Tari: Kisah Pakubuwono II dan Sejarah Solo
Pentas tari ini akan menceritakan kisah perjalanan sejarah dan kebudayaan Kota Solo melalui kisah hidup Paku Buwono II. Pertunjukan tersebut akan menjelaskan sejarah berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, khususnya mengenai perpindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala. Dengan demikian, pentas tari ini menjadi bagian penting dalam memperingati HUT Kota Solo, sekaligus edukasi sejarah bagi masyarakat.
Kesimpulan
Upacara HUT ke-280 Kota Solo yang dipimpin oleh Teguh Prakosa menjelang pensiunnya menjadi simbol peralihan kepemimpinan. Momen ini sekaligus menjadi refleksi atas kemajuan Kota Solo dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Teguh Prakosa menekankan pentingnya melanjutkan pembangunan, menjaga toleransi, dan meningkatkan kontribusi Kota Solo di tingkat nasional dan internasional. Pentas tari Adeging Kutha Sala menambah semarak perayaan dan memberikan edukasi sejarah bagi masyarakat.