Surakarta Siapkan Tradisi 'Nderekke' untuk Wali Kota Teguh Prakosa
Pemkot Surakarta akan menggelar tradisi ‘nderekke’ untuk melepas Wali Kota Teguh Prakosa setelah pelantikan wali kota baru pada 6 Februari 2025 di Jakarta, termasuk persiapan seragam dan rangkaian acara.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tengah mempersiapkan acara pelepasan Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, dengan tradisi unik bernama 'nderekke' (mengantarkan). Tradisi ini merupakan bagian dari prosesi purna tugas kepala daerah di Surakarta, dan akan dilaksanakan setelah prosesi serah terima jabatan (sertijab).
Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Murtono, menjelaskan bahwa 'nderekke' merupakan acara nonformal, namun tetap menjadi tradisi penting Pemkot Surakarta. Acara ini akan menjadi penutup masa jabatan Wali Kota Teguh Prakosa. Tradisi ini lebih bersifat mengantarkan beliau kembali ke rumah setelah menyelesaikan tugasnya.
Budi Murtono menambahkan bahwa rangkaian acara 'nderekke' akan dimulai setelah pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, yakni Respati Ardi dan Astrid Widayani. Informasi terbaru menyebutkan pelantikan akan dilakukan di Jakarta pada 6 Februari 2025, meskipun hal tersebut belum dikonfirmasi secara resmi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Meskipun kepastian tanggal pelantikan masih menunggu konfirmasi resmi, Pemkot Surakarta telah mulai mempersiapkan berbagai hal. Persiapan tersebut meliputi penyiapan seragam dan rangkaian acara untuk prosesi pelepasan Wali Kota Teguh Prakosa. Semua persiapan ini dilakukan sembari menunggu konfirmasi dari pemerintah pusat.
Setelah pelantikan, direncanakan akan ada pisah sambut antara wali kota lama dan baru di Kota Solo. Acara ini dijadwalkan akan berlangsung satu atau dua hari setelah pelantikan, diikuti dengan rapat paripurna DPRD Surakarta. Baru setelahnya, tradisi 'nderekke' untuk Wali Kota Teguh Prakosa akan dilaksanakan.
Tradisi 'nderekke' sendiri merupakan wujud penghormatan dan apresiasi dari Pemkot Surakarta atas dedikasi dan pengabdian Wali Kota Teguh Prakosa selama masa jabatannya. Acara ini diharapkan dapat berjalan lancar dan khidmat, menandai berakhirnya masa bakti beliau sebagai Wali Kota Surakarta.
Dengan demikian, Pemkot Surakarta tidak hanya fokus pada proses pergantian kepemimpinan, tetapi juga memperhatikan aspek kebudayaan dan tradisi lokal dalam menyambut dan melepas kepala daerah. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Surakarta dalam melestarikan nilai-nilai budaya di Kota Solo.