Terkuak! Mengapa Sekolah Vertical Rescue di Rejang Lebong Penting untuk Penyelamatan Ekstrem?
Pemkab Rejang Lebong dukung penuh Sekolah Vertical Rescue untuk tingkatkan kompetensi penyelamatan di medan ekstrem. Cari tahu mengapa pelatihan ini krusial bagi daerah berbukit ini!

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung peningkatan kapasitas penyelamatan. Dukungan ini diwujudkan melalui penyelenggaraan sekolah vertical rescue yang diinisiasi oleh kelompok mahasiswa pencinta alam setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para relawan dan komunitas dengan kompetensi dasar dalam penyelamatan di medan ekstrem. Pelatihan ini mencakup penanganan situasi darurat di tebing, jurang, hingga bangunan tinggi, yang sangat relevan dengan kondisi geografis wilayah Rejang Lebong.
Pendidikan sekolah vertical rescue tingkat dasar ini dilaksanakan oleh Mapasta IAIN Curup Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 Juli, dengan lokasi utama dipusatkan di kawasan Air Terjun Cu’up Lekat, Rejang Lebong.
Dukungan Pemkab dan Relevansi Geografis
Wakil Bupati Rejang Lebong, Hendri Praja, secara resmi membuka pendidikan sekolah vertical rescue tingkat I ini. Beliau menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong sangat mendukung inisiatif penting ini, mengingat urgensi peningkatan kemampuan penyelamatan.
Pelatihan vertical rescue ini dinilai sangat relevan dengan karakteristik geografis Kabupaten Rejang Lebong. Wilayah ini dikenal berbukit, memiliki banyak air terjun, serta dataran yang curam, sehingga potensi kejadian di medan ekstrem cukup tinggi.
Kabupaten Rejang Lebong juga memiliki sejumlah objek wisata yang menarik minat pengunjung. Namun, beberapa di antaranya terletak di wilayah dengan tingkat risiko geografis yang tinggi, menjadikan keberadaan tim penyelamat yang terlatih sangat vital.
Oleh karena itu, penyelenggaraan sekolah vertical rescue diharapkan dapat memberikan manfaat besar. Pelatihan ini akan menciptakan sumber daya manusia yang siap menghadapi berbagai skenario penyelamatan di daerah rawan.
Detail Pelatihan dan Peserta Sekolah Vertical Rescue
Komandan Vertical Rescue Indonesia, Tedi Ixdiana, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 33 peserta. Mereka berasal dari berbagai unsur, termasuk relawan dan komunitas pencinta alam yang aktif di Kabupaten Rejang Lebong.
Tedi menekankan pentingnya pelatihan ini dalam konteks penyelamatan vertikal, khususnya yang terkait dengan ketinggian. Peserta diajarkan teknik mengevakuasi korban dari jurang, bangunan tinggi, menara, hingga antena, mengingat kondisi wilayah Bengkulu yang curam dan variatif.
Pelatihan yang sedang berlangsung ini merupakan tahap dasar dari serangkaian program yang direncanakan. Tedi Ixdiana menyatakan bahwa akan ada kelanjutan ke tingkat lanjutan pada kesempatan berikutnya, untuk terus mengasah kemampuan para relawan.
Fokus utama dalam pelatihan vertical rescue ini mencakup berbagai skenario penyelamatan. Dengan demikian, peserta akan memiliki bekal yang komprehensif untuk menghadapi tantangan penyelamatan di lingkungan yang kompleks dan berisiko tinggi.