Terungkap: 205 Daerah Terdampak Kenaikan Harga Beras, Menteri Tito Karnavian Soroti Pentingnya Distribusi Beras
Harga beras terus merangkak naik di 205 daerah. Menteri Tito Karnavian tekankan pentingnya perbaikan manajemen distribusi beras untuk stabilkan harga dan beban masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyoroti urgensi perbaikan manajemen distribusi beras di Indonesia. Hal ini dilakukan guna membantu pemerintah dalam mengendalikan gejolak harga pasar yang terus meningkat. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah rapat koordinasi terbatas yang membahas tindak lanjut arahan presiden.
Karnavian menjelaskan bahwa kenaikan harga beras semakin sering terjadi, bahkan di wilayah sentra produksi dan sekitarnya. Fenomena ini menunjukkan adanya permasalahan fundamental dalam rantai pasok. Rapat ini diselenggarakan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, pada Jumat (26/7), sebagai respons terhadap isu manipulasi harga dan beras oplosan.
Data yang dipaparkan menunjukkan peningkatan signifikan jumlah wilayah yang terdampak kenaikan harga beras. Pada pekan ketiga Juli 2025, angka tersebut melonjak dari 178 menjadi 205 kabupaten atau kota. Kondisi ini memerlukan intervensi cepat dan terkoordinasi dari berbagai pihak terkait.
Lonjakan Harga Beras di Berbagai Wilayah
Situasi kenaikan harga beras menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat dampaknya langsung terhadap daya beli masyarakat. Menteri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pada pekan ketiga Juli 2025, jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga beras meningkat drastis. Angka ini naik dari 178 menjadi 205 kabupaten atau kota dibandingkan pekan sebelumnya.
Peningkatan ini mengindikasikan adanya tekanan inflasi yang signifikan pada komoditas pangan pokok. Pola kenaikan harga yang terjadi bahkan di wilayah produsen beras menunjukkan adanya disrupsi pada mekanisme pasar. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh faktor produksi, tetapi juga oleh efisiensi dalam sistem distribusi.
Kondisi ini menuntut evaluasi menyeluruh terhadap jalur distribusi beras dari hulu ke hilir. Pemerintah perlu mengidentifikasi titik-titik krusial yang menyebabkan lonjakan harga. Langkah-langkah preventif dan korektif harus segera diterapkan untuk menjaga stabilitas harga pangan nasional.
Strategi Menekan Biaya Distribusi Beras
Untuk menekan harga beras, Menteri Tito Karnavian mengusulkan beberapa strategi konkret yang dapat segera diimplementasikan. Salah satu kebijakan yang dianggap efektif adalah pemberian subsidi biaya transportasi untuk komoditas pangan. Subsidi ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya logistik yang seringkali menjadi pemicu kenaikan harga di tingkat konsumen.
Selain itu, mantan Kepala Kepolisian RI ini juga menekankan pentingnya mendorong masyarakat untuk mengonsumsi lebih banyak pangan lokal. Diversifikasi konsumsi pangan dapat mengurangi ketergantungan pada beras sebagai satu-satunya sumber karbohidrat utama. Hal ini juga berpotensi menstabilkan permintaan dan harga beras di pasar.
Pemerintah dan pihak terkait perlu menyusun program edukasi dan promosi pangan lokal secara masif. Dengan demikian, masyarakat akan lebih sadar akan alternatif pangan yang tersedia. Upaya ini tidak hanya berdampak pada stabilitas harga beras, tetapi juga pada ketahanan pangan nasional secara keseluruhan.
Peran Penegakan Hukum dalam Stabilitas Harga
Menteri Tito Karnavian juga menegaskan pentingnya peran penegakan hukum dalam menjaga stabilitas harga beras. Ia menyerukan agar aparat penegak hukum memantau secara ketat para produsen beras. Pengawasan ini bertujuan untuk mencegah praktik manipulasi harga yang merugikan masyarakat.
Tindakan tegas harus diambil terhadap produsen yang terbukti melakukan penggelembungan harga secara berlebihan. Penegakan hukum yang konsisten dan tanpa pandang bulu akan menciptakan efek jera. Hal ini diharapkan dapat mencegah praktik-praktik tidak sehat dalam perdagangan beras.
Dengan kombinasi upaya ini, diharapkan harga beras dapat tetap terkendali dan tidak membebani masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan aparat penegak hukum menjadi kunci utama dalam mencapai stabilitas harga pangan. Pengawasan yang ketat dan tindakan hukum yang proporsional akan menjamin keadilan bagi semua pihak.