Terungkap! Balai Dalkarhut Temukan Kebakaran Lahan di Ogan Ilir Sumsel, Apa Penyebabnya?
Balai Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) menemukan titik api di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Simak detail upaya pemadaman dan dugaan penyebab kebakaran lahan ini.

PALEMBANG – Balai Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) Wilayah Sumatera mengidentifikasi titik api di Desa Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Penemuan kebakaran lahan ini terjadi pada Selasa, 12 Agustus, saat tim patroli darat memantau rutin wilayah tersebut. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden kebakaran lahan yang kerap melanda Sumatera Selatan, terutama saat musim kemarau.
Tim Dalkarhut segera merespons temuan tersebut dengan mengerahkan personel dan peralatan menuju lokasi kebakaran. Upaya pemadaman api secara intensif sedang berlangsung, meskipun tim menghadapi tantangan signifikan dalam mencapai titik api. Kepala Balai Dalkarhut Sumatera, Ferdian Krisnanto, menegaskan fokus utama saat ini adalah mengendalikan api agar tidak meluas ke area lain.
Insiden kebakaran lahan di Ogan Ilir ini menjadi perhatian serius mengingat dampak lingkungan dan kesehatan yang bisa ditimbulkan. Pihak berwenang terus berupaya keras untuk memadamkan api dan mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya edukasi dan penegakan hukum terkait praktik pembukaan lahan yang tidak bertanggung jawab.
Kronologi Penemuan dan Upaya Pemadaman Kebakaran Lahan
Kebakaran lahan di Desa Pemulutan, Ogan Ilir, pertama kali terpantau oleh tim patroli darat Balai Dalkarhut Wilayah Sumatera pada siang hari. Setelah identifikasi awal, tim pemadam kebakaran hutan langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Ferdian Krisnanto menjelaskan bahwa tim saat ini masih berfokus penuh pada upaya pemadaman api melalui jalur darat, mengingat kondisi medan yang menantang.
Salah satu kendala utama yang dihadapi tim pemadam adalah akses menuju titik api. Lahan yang terbakar berada di area yang mengharuskan tim menyeberangi kanal sebelum dapat mencapai lokasi kebakaran. Meskipun demikian, semangat dan dedikasi personel Dalkarhut tetap tinggi demi menuntaskan pemadaman. Luasan lahan yang terdampak kebakaran lahan ini belum dapat dipastikan, karena prioritas utama adalah lokalisasi dan pemadaman api.
Ferdian Krisnanto berharap proses pemadaman dapat berjalan lancar dan tuntas secepatnya. Koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan untuk memastikan semua sumber daya termobilisasi dengan efektif. Kejadian kebakaran lahan ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Dugaan Penyebab dan Ancaman Musim Kemarau
Berdasarkan pengamatan awal, kebakaran lahan di Ogan Ilir ini melanda lahan mineral yang ditumbuhi vegetasi ilalang. Dugaan sementara mengarah pada status lahan tersebut sebagai lahan tidur, yaitu lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Meskipun penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, pola kejadian serupa seringkali terkait dengan aktivitas pembukaan lahan yang melibatkan pembakaran, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Musim kemarau, seperti yang sedang berlangsung, menjadi faktor krusial yang mempercepat penyebaran api. Lahan yang kering dan vegetasi yang mudah terbakar menciptakan kondisi ideal bagi api untuk meluas dengan cepat. Ferdian Krisnanto secara tegas mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar. Praktik ini sangat berisiko dan dapat memicu kebakaran lahan skala besar yang sulit dikendalikan.
Masa peralihan musim, dari hujan ke kemarau, juga seringkali dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mempersiapkan lahan atau kebun dengan cara membakar. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Balai Dalkarhut dan pihak berwenang lainnya. Edukasi dan penegakan hukum menjadi kunci untuk mencegah terulangnya insiden kebakaran lahan yang merugikan banyak pihak dan lingkungan.