Terungkap! Motif Penusukan di Jatinegara Ternyata Dipicu Masalah Sabu Antara Kakak Beradik
Polisi berhasil mengungkap motif penusukan di Jatinegara yang melibatkan kakak beradik. Konflik penjualan sabu menjadi pemicu utama insiden tragis ini.

Kasus penusukan tragis yang terjadi di Jatinegara, Jakarta Timur, akhirnya menemui titik terang. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap motif di balik insiden yang melibatkan kakak beradik ini.
Peristiwa penusukan yang menimpa DS (47) oleh adiknya, B (44), pada Jumat (18/7) ini ternyata berakar dari permasalahan serius terkait peredaran narkotika jenis metamfetamina atau sabu. Konflik internal keluarga ini berujung pada tindakan kekerasan yang menggemparkan.
Menurut keterangan resmi dari pihak kepolisian, perselisihan antara korban dan pelaku telah berlangsung lama. Puncaknya terjadi ketika pelaku merasa dikhianati terkait penjualan barang haram tersebut, memicu tindakan nekat yang berujung pada penusukan.
Kronologi Konflik Narkoba Memicu Penusukan
Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, menjelaskan bahwa awal mula perselisihan antara tersangka B dan korban DS adalah ketidaksesuaian setoran hasil penjualan sabu. Korban, DS, diduga tidak menyetorkan hasil penjualan sesuai kesepakatan kepada pelaku, B. Hal ini seringkali memicu pertengkaran sengit di antara keduanya.
Sekitar tiga hari sebelum kejadian penusukan, perdebatan antara B dan DS semakin memanas. Permasalahan sabu dan uang menjadi inti perselisihan yang tak kunjung usai. Korban, DS, pada saat itu mengaku tidak lagi memiliki sabu maupun uang, namun pelaku, B, memiliki keraguan terhadap pengakuan kakaknya tersebut.
Untuk membuktikan kecurigaannya, pelaku B lantas meminta bantuan temannya berinisial D. D diminta untuk membeli sabu dari korban DS, guna memastikan apakah korban benar-benar tidak lagi memiliki barang haram tersebut. Dugaan pelaku terbukti benar, korban DS ternyata masih menyimpan dan menjual sabu kepada teman pelaku, memicu kemarahan besar pada diri B. Rasa kesal yang mendalam ini kemudian mendorong pelaku untuk merencanakan tindakan keji terhadap kakaknya.
Detik-detik Penyerangan dan Pelarian Pelaku
Dengan niat yang sudah bulat untuk melukai korban, pada Jumat (18/7) sekitar pukul 14.00 WIB, pelaku B mempersiapkan diri. Ia membawa sebilah pisau dapur dari kediamannya di Pasar Gembrong. Senjata tajam tersebut disembunyikan untuk melancarkan aksinya.
Pelaku kemudian berangkat menuju Rumah Susun di Cipinang Besar Selatan, yang merupakan rumah orang tua dari pelaku dan korban. Setibanya di lokasi kejadian, pelaku dan korban kembali terlibat adu argumen. Pelaku B sempat mengajak korban DS untuk berkelahi, namun situasi dengan cepat berubah menjadi kekerasan fisik.
Tanpa ragu, pelaku B mengeluarkan pisau dapur yang dibawanya dan langsung menyerang korban. Satu kali tusukan mengenai bagian leher korban, menyebabkan luka serius. Tidak berhenti di situ, pelaku kembali melukai korban di bagian tangan kanan dan perut kanan. Setelah korban tergeletak tak berdaya, pelaku B segera melarikan diri dari lokasi kejadian bersama istrinya menuju daerah Kuningan, Jawa Barat.
Penangkapan Tersangka dan Penanganan Kasus
Upaya pelarian tersangka B tidak berlangsung lama. Berkat gerak cepat aparat kepolisian, pelaku berhasil diringkus di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Penangkapan ini menjadi langkah krusial dalam pengungkapan kasus penusukan di Jatinegara ini.
Kapolsek Jatinegara, Kompol Samsono, membenarkan penangkapan tersangka B. Setelah penangkapan, penyelidikan lebih lanjut mengenai kasus dan motif penusukan ini sepenuhnya ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Penanganan kasus ini diharapkan dapat mengungkap seluruh fakta dan membawa pelaku ke meja hijau untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku.