Terungkap! Ratusan Ribu NIK Penerima Bansos Terlibat Judi Online, Gubernur Jatim Beri Peringatan Keras!
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan penerima bansos agar tidak menggunakan dana bantuan untuk Judi Online menyusul temuan PPATK.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan peringatan tegas kepada masyarakat penerima bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Jember. Beliau menekankan agar dana yang diterima tidak disalahgunakan untuk aktivitas judi online. Peringatan ini disampaikan secara langsung saat penyaluran bansos di Pendapa Wahyawibawagraha Jember pada Kamis (31/7).
Imbauan penting ini muncul setelah adanya temuan mengejutkan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). PPATK mengungkapkan bahwa banyak penerima bansos terindikasi terlibat dalam praktik judi online. Data menunjukkan adanya 571.410 Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bansos yang terdaftar sebagai pemain judi online sepanjang tahun 2024.
Total deposit yang tercatat dari aktivitas ini mencapai angka fantastis, yaitu Rp957 miliar, dengan 7,5 juta kali transaksi. Temuan ini mendorong Pemprov Jatim untuk melakukan penelusuran lebih lanjut. Khofifah juga menyoroti nominal deposit judi online yang tergolong kecil, mulai dari Rp1.000, Rp5.000, hingga Rp10.000, yang bisa sangat menggoda bagi para penerima bansos.
Ancaman Pencoretan dan Edukasi Penerima Bansos
Menanggapi temuan tersebut, Gubernur Khofifah meminta para pendamping dari berbagai program bansos untuk melakukan verifikasi ketat. Proses verifikasi ini bertujuan untuk menelusuri penggunaan dana bansos. Jika terbukti ada penerima yang menggunakan dana untuk judi online, mereka akan dicoret dari daftar penerima bantuan.
Para pendamping seperti PKH, TKSK, dan PKH plus, memiliki peran krusial dalam situasi ini. Mereka diinstruksikan untuk memberikan edukasi yang komprehensif kepada para penerima bansos. Edukasi ini penting agar masyarakat memahami pentingnya menggunakan dana bantuan secara bijak dan sesuai peruntukannya.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa bantuan sosial benar-benar sampai kepada yang berhak dan digunakan untuk tujuan yang semestinya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menjaga integritas program bansos. Hal ini juga sebagai upaya mencegah penyalahgunaan dana publik yang seharusnya menyejahterakan masyarakat.
Dukungan Kementerian Sosial dan Penyaluran Bantuan di Jember
Senada dengan Pemprov Jatim, Kementerian Sosial (Kemensos) juga tengah mendalami dan memverifikasi dugaan serupa. Kemensos akan menindak tegas penerima bansos yang rekeningnya terbukti digunakan untuk bermain judi online. Apabila penyalahgunaan dana bansos ini terbukti, Kemensos tidak akan ragu untuk mencabut penyaluran bantuan tersebut.
Sementara itu, di Kabupaten Jember, Gubernur Khofifah secara simbolis menyalurkan berbagai jenis bantuan sosial dengan total nilai Rp5,4 miliar. Bantuan ini ditujukan kepada berbagai kelompok masyarakat. Penerima mencakup buruh pabrik rokok lintas wilayah, peserta Program Keluarga Harapan Plus, serta penyandang disabilitas.
Selain itu, bantuan juga diberikan kepada penerima KIP PPKS Jawara, alat bantu mobilitas untuk lansia dan penyandang disabilitas, serta taliasih kepada pilar-pilar sosial. Penyaluran ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, komitmen ini juga diiringi dengan pengawasan ketat terhadap penggunaan dana.
