Terungkap! Sopir Diduga Dalang Pencurian Uang Rp200 Juta di Kantor Wali Kota Jakut
Polisi terus memburu pelaku pencurian uang Rp200 juta di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Pelaku diduga adalah sopir pribadi korban, yang kini masih buron.

Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara hingga kini masih gencar memburu pelaku pencurian uang tunai senilai Rp200 juta. Insiden ini terjadi di lingkungan Kantor Wali Kota Jakarta Utara pada Rabu, 23 Juli lalu. Korban adalah seorang wanita berinisial W yang sedang berkunjung ke lokasi tersebut untuk urusan pekerjaan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno GS, mengonfirmasi perkembangan kasus ini pada Selasa, 12 Agustus. Pihaknya telah mengantongi identitas terduga pelaku. Pelaku pencurian ini diduga kuat adalah sopir pribadi korban sendiri, yang telah lama bekerja untuk W.
Meskipun identitas telah diketahui secara jelas, pelaku hingga kini masih belum berhasil ditangkap. Petugas kepolisian telah mendatangi kediaman sopir tersebut di beberapa lokasi. Namun, sejak kejadian pencurian uang, pelaku dilaporkan belum kembali ke rumahnya dan keberadaannya masih misterius.
Kronologi Kejadian dan Identifikasi Pelaku
Peristiwa pencurian yang menghebohkan ini bermula saat W, seorang pihak vendor, datang ke Kantor Wali Kota Jakarta Utara pada Rabu, 23 Juli. Ia tiba sekitar pukul 14.00 WIB menggunakan mobil pribadi yang dikemudikan oleh sopirnya. Kedatangan W adalah untuk keperluan pertemuan bisnis yang berlangsung singkat, hanya sekitar 30 menit.
Setelah pertemuan usai, W menghubungi sopirnya untuk menjemput di lobi gedung. Namun, setelah ditunggu beberapa waktu, sopir dan mobilnya tak kunjung tiba di lokasi penjemputan. W dan timnya kemudian memutuskan untuk menuju area parkir tempat mobil diparkirkan. Di sana, mereka menemukan mobil dalam kondisi terbuka dengan kunci masih terpasang di dalamnya.
Korban W terkejut mendapati uang tunai senilai Rp200 juta beserta barang berharga lainnya telah raib dari dalam mobilnya. Christian Tamora, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Administrasi Jakarta Utara, membenarkan kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa uang tersebut adalah milik pribadi W dan tidak terkait dengan urusan dinas di Kantor Wali Kota.
W segera menghubungi Christian Tamora yang kemudian membawanya ke bagian umum untuk memeriksa rekaman CCTV. Dari rekaman kamera pengawas yang tersedia, terungkap fakta mengejutkan. Sopir pribadi W sendiri yang terekam jelas membawa kabur uang tersebut, menguatkan dugaan awal kepolisian.
Upaya Penyelidikan dan Imbauan Kepolisian
Kompol Onkoseno GS menegaskan bahwa pihak kepolisian terus melakukan pencarian intensif terhadap sopir yang diduga menjadi pelaku utama dalam kasus ini. Sopir tersebut diketahui telah bekerja lama dengan korban, bahkan seluruh keluarga pelaku dilaporkan dibiayai oleh W. Fakta ini menambah ironi dan kekecewaan bagi korban.
Setelah insiden tersebut, korban W dan timnya segera membuat laporan resmi ke Polres Metro Jakarta Utara untuk menindaklanjuti kasus ini. Laporan kehilangan ini menjadi dasar bagi kepolisian untuk memulai proses penyelidikan secara menyeluruh. Pihak berwenang berharap pelaku dapat segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
Kasus pencurian ini menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam mempercayakan aset berharga kepada pihak lain, meskipun itu adalah orang terdekat atau yang sudah dipercaya. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kejahatan. Mereka juga meminta bantuan publik jika memiliki informasi terkait keberadaan pelaku untuk segera melapor.