TNI Jajaki Kerja Sama Pertahanan Siber dengan Jepang
TNI berpeluang menjalin kerja sama pertahanan siber dengan Jepang, termasuk pertukaran prajurit dan teknologi, untuk memperkuat pertahanan siber nasional dan hubungan bilateral kedua negara.

Jakarta, 25 April 2024 (ANTARA) - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, mengumumkan peluang kerja sama pertahanan siber antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Japan Self Defense Force (JSDF). Pengumuman ini disampaikan setelah Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bertemu dengan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Jenderal Yoshida Yoshihide di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat lalu. Pertemuan tersebut menandai langkah konkret dalam upaya meningkatkan kemampuan pertahanan siber Indonesia.
Salah satu bentuk kerja sama yang dipertimbangkan adalah pertukaran prajurit dan teknologi militer. Hal ini memungkinkan TNI untuk mempelajari metode pertahanan siber yang diterapkan militer Jepang, yang dikenal memiliki teknologi canggih di bidang ini. Kerja sama ini bukan hanya sebatas peningkatan kemampuan teknis, tetapi juga sebagai upaya memperkuat hubungan militer kedua negara.
Inisiatif ini muncul di tengah upaya gencar TNI dalam membangun pertahanan siber untuk menangkal serangan siber asing. Dengan mempelajari pengalaman dan teknologi Jepang, TNI berharap dapat meningkatkan kapabilitas dan efektivitas sistem pertahanan siber nasional. Brigjen TNI Kristomei menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya terbatas pada Jepang, tetapi juga akan melibatkan negara-negara lain untuk mendapatkan perbandingan dan evaluasi yang komprehensif.
Kerja Sama Pertahanan Siber Indonesia-Jepang: Sebuah Langkah Strategis
Pertukaran personel dan teknologi merupakan inti dari kerja sama yang direncanakan. Prajurit TNI akan berkesempatan belajar langsung dari para ahli siber JSDF, memperoleh wawasan berharga tentang strategi dan taktik pertahanan siber terkini. Sebaliknya, JSDF juga dapat memperoleh manfaat dari pengalaman TNI dalam menghadapi tantangan siber di kawasan Asia Tenggara.
Transfer teknologi juga menjadi poin penting. Kerja sama ini memungkinkan TNI untuk mengakses dan mengadopsi teknologi pertahanan siber canggih dari Jepang, meningkatkan kemampuan deteksi, pencegahan, dan respons terhadap serangan siber. Teknologi ini akan memperkuat pertahanan siber Indonesia dan melindungi infrastruktur kritis negara dari ancaman eksternal.
Selain aspek teknis, kerja sama ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Jepang. Penguatan kerja sama pertahanan menunjukkan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan keamanan global, termasuk ancaman siber yang semakin kompleks. Dengan kerja sama ini, diharapkan hubungan kedua negara akan semakin erat dan saling menguntungkan.
Konteks Kerja Sama dan Tantangan Siber Global
Gagasan kerja sama pertahanan siber antara Indonesia dan Jepang sebenarnya telah dibahas sebelumnya. Pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Pertahanan Jepang Nakatani Gen pada awal Januari lalu telah menyinggung pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan siber global. Meskipun detail kerja sama belum diungkapkan secara rinci saat itu, pertemuan tersebut telah meletakkan dasar bagi kerja sama yang lebih konkret.
Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas, Kepala Biro Infohan Setjen Kementerian Pertahanan, saat itu menyatakan bahwa siber merupakan tantangan global bersama. Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman siber yang tidak mengenal batas negara. Kerja sama Indonesia-Jepang diharapkan dapat menjadi contoh bagi kerja sama serupa di tingkat regional dan internasional.
Tantangan siber saat ini semakin kompleks dan canggih. Serangan siber dapat melumpuhkan infrastruktur kritis, mencuri data sensitif, dan mengganggu stabilitas nasional. Oleh karena itu, kerja sama internasional, seperti yang dijajaki oleh TNI dan JSDF, sangat penting untuk meningkatkan kemampuan pertahanan siber dan melindungi negara dari ancaman tersebut. Kerja sama ini juga akan mendorong pengembangan kapasitas dan keahlian di bidang pertahanan siber di Indonesia.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan kekuatan pertahanan dan hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang akan semakin kuat. Hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan stabilitas regional.