Kemenhan RI Jalin Kerja Sama dengan Jepang Perkuat Pertahanan Antariksa dan Siber
Kementerian Pertahanan RI menjalin kerja sama dengan Jepang untuk meningkatkan kemampuan pertahanan antariksa dan siber Indonesia, belajar dari pengalaman dan teknologi canggih Jepang di bidang tersebut.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) resmi menjalin kerja sama dengan militer Jepang untuk memperkuat pertahanan antariksa dan ruang siber nasional. Kerja sama ini dikonfirmasi setelah Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang, Jenderal Yoshida Yoshihide, di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Jumat lalu.
Kunjungan tersebut menandai langkah signifikan Indonesia dalam meningkatkan kapabilitas pertahanannya di era digital yang semakin kompleks. Kerja sama ini diharapkan mampu memberikan akses bagi Indonesia terhadap teknologi dan pengetahuan terkini di bidang pertahanan antariksa dan siber, yang selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi negara berkembang.
Menurut Brigadir Jenderal TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan, kerja sama ini akan memfokuskan pada transfer pengetahuan dan teknologi dari Jepang ke Indonesia. Jepang, sebagai negara yang telah maju dalam teknologi pertahanan antariksa dan siber, akan berbagi pengalaman dan keahliannya kepada Indonesia.
Teknologi Pertahanan Antariksa Jepang
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah teknologi pertahanan antariksa. Jenderal Frega menekankan pentingnya kerja sama ini, mengingat Jepang telah memiliki pengalaman yang matang dalam hal ini. "Jepang, yang saya ingat, tahun 2020 sudah membentuk space operation squadron, jadi dalam konteks ruang angkasa mereka memang sudah membangun satuan ruang angkasa," ujar Jenderal Frega.
Dengan adanya kerja sama ini, TNI diharapkan dapat mempelajari berbagai metode, strategi pertahanan, dan teknologi mutakhir dari Jepang. Hal ini akan sangat bermanfaat dalam membangun dan memperkuat sistem pertahanan antariksa Indonesia yang lebih handal dan efektif.
Selain itu, kerja sama ini juga akan mencakup pertukaran informasi dan pelatihan bagi personel TNI. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya mendapatkan teknologi, tetapi juga sumber daya manusia yang terampil dalam mengoperasikan dan memelihara sistem pertahanan antariksa.
Kemajuan Teknologi Pertahanan Siber Jepang
Tidak hanya terbatas pada pertahanan antariksa, kerja sama ini juga akan mencakup bidang pertahanan siber. Jepang dikenal sebagai negara dengan teknologi militer canggih yang selalu berinteraksi dengan negara-negara maju lainnya. Oleh karena itu, Indonesia dapat belajar dari pengalaman dan keahlian Jepang dalam menghadapi ancaman siber.
Jenderal Frega menambahkan, "Kita bisa belajar dari Jepang yang memang dengan teknologi militernya selalu berinteraksi dengan negara-negara maju, apalagi sebagai salah satu negara yang memang produsen alutsista modern." Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks dan canggih.
Dengan mengadopsi teknologi dan strategi pertahanan siber Jepang, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan keamanan sistem informasi nasional dan melindungi infrastruktur penting dari serangan siber.
Penguatan Hubungan Bilateral
Kerja sama pertahanan antariksa dan siber antara Indonesia dan Jepang ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan kemampuan pertahanan kedua negara, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral. Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam menjaga stabilitas regional dan keamanan internasional.
Dengan semakin eratnya hubungan bilateral, kedua negara dapat bekerja sama dalam berbagai bidang lainnya, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya. Hal ini akan memberikan manfaat yang lebih luas bagi kedua negara dan masyarakatnya.
Secara keseluruhan, kerja sama antara Kemenhan RI dan militer Jepang ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat pertahanan Indonesia di era modern. Dengan memanfaatkan pengalaman dan teknologi Jepang, Indonesia diharapkan dapat membangun sistem pertahanan antariksa dan siber yang lebih kuat dan handal, serta mempererat hubungan bilateral dengan Jepang.