TNI Lumpuhkan 8 Anggota OPM di Tiga Titik Jelang HUT Ke-80 RI, Jaga Kondusivitas Papua
TNI tindak OPM di tiga lokasi berbeda, berhasil melumpuhkan delapan anggota jelang HUT Ke-80 RI. Bagaimana operasi ini menjaga keamanan Papua?
Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Satuan Tugas Harus Berhasil Maksimal (Satgas Habema) berhasil melumpuhkan delapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Penindakan ini dilakukan di tiga titik berbeda di Papua menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia.
Operasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan TNI untuk menciptakan situasi yang kondusif dan aman di wilayah Papua. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan komitmen TNI dalam menjaga stabilitas keamanan di Bumi Cenderawasih.
Penindakan tersebut berlangsung pada tanggal 8, 11, dan 12 Agustus, menyasar kelompok OPM yang selama ini meresahkan masyarakat. Keberhasilan operasi ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi warga Papua, khususnya menjelang perayaan kemerdekaan.
Operasi di Puncak Jaya: Perburuan Tenggamati Enumbi
Penindakan pertama terjadi di Kampung Biak, Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya, pada Jumat (8/8). Saat itu, personel Satgas Habema tengah melakukan pencarian terhadap jaringan OPM yang dipimpin oleh Tenggamati Enumbi.
Berdasarkan catatan kepolisian, Tenggamati Enumbi merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua sejak 23 Januari 2014. Ia terlibat dalam tindak pidana pencurian dengan kekerasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, yang meresahkan warga.
Kontak senjata pun tak terhindarkan antara Satgas Habema dan kelompok OPM Tenggamati Enumbi. Dalam baku tembak tersebut, tiga anggota OPM tertembak, dan salah satunya diduga adalah Tenggamati Enumbi sendiri. Setelah kejadian itu, kelompok tersebut melarikan diri ke arah timur sambil membawa korban yang tertembak.
Kontak Senjata di Intan Jaya: Kelompok Kodap VIII Kemabu
Operasi kedua dilaksanakan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, pada Senin (11/8). Di lokasi ini, pasukan TNI terlibat kontak senjata sengit dengan kelompok OPM Kodap VIII Kemabu.
Dalam insiden tersebut, satu anggota OPM bernama Dece Mujijau, yang dikenal sebagai tokoh di bawah pimpinan Sabinus Waker, tewas. Selain itu, dua anggota OPM lainnya, Daume Maeseni dan Sabinus Joani, juga mengalami luka tembak akibat kontak senjata tersebut.
Selanjutnya, operasi ketiga berlangsung di sekitar Kampung Eknemba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, pada Selasa (12/8). Kelompok OPM mencoba melancarkan serangan balasan atas penyerbuan yang dilakukan Satgas Habema sebelumnya, memicu kembali baku tembak.
Kontak senjata balasan tersebut mengakibatkan dua anggota OPM tewas. Mereka adalah Teleginus Maiseni, tokoh gerombolan OPM Kemabu, beserta ajudannya, Seprianus Maiseni, yang merupakan bagian dari kelompok tersebut.
Komitmen TNI Jaga Kondusivitas Papua
Dari serangkaian penindakan di tiga lokasi tersebut, TNI berhasil menyita sejumlah barang bukti. Barang bukti yang diamankan meliputi beberapa pucuk senjata api, amunisi atau peluru, serta alat telekomunikasi yang digunakan oleh kelompok OPM.
Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyisiran secara intensif di wilayah Papua. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan OPM yang dapat mengganggu keamanan.
Selain itu, TNI juga akan terus melindungi warga sekitar dari potensi serangan OPM demi terciptanya situasi yang kondusif dan damai. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen TNI untuk menjaga stabilitas dan keamanan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
