Tragedi Pantai Ammani: Tiga Wisatawan Tewas Terseret Ombak
Tiga wisatawan asal Sengkang, Wajo, tewas tenggelam di Pantai Harapan Ammani, Pinrang, Sulawesi Selatan, setelah terseret ombak saat berenang.

Makassar, 5 April 2024 - Sebuah tragedi terjadi di Pantai Harapan Ammani, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Tiga wisatawan asal Sengkang, Kabupaten Wajo, tewas tenggelam setelah terseret ombak saat berenang. Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu sore, sekitar pukul 15.30 WITA, melibatkan rombongan wisatawan yang tengah menikmati liburan Lebaran.
Keenam korban, terdiri dari tiga perempuan dan tiga laki-laki, awalnya asyik berenang di pantai sekitar pukul 15.00 WITA. Namun, tiba-tiba ombak setinggi satu meter menerjang mereka dan menyeret mereka ke tengah laut. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Sengkang.
Kecepatan dan koordinasi tim SAR gabungan menjadi kunci keberhasilan evakuasi korban. Meskipun tiga wisatawan meninggal dunia, tiga lainnya berhasil diselamatkan berkat respon cepat dari tim SAR dan warga setempat. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan kerja sama dalam menghadapi situasi darurat.
Korban Tewas dan Selamat
Identitas tiga korban yang meninggal dunia adalah Andi Rahmat (18 tahun), Wangsa (35 tahun), dan Faril alias Ari (25 tahun). Ketiganya merupakan warga Sengkang, Kabupaten Wajo. Sementara itu, tiga korban yang berhasil diselamatkan adalah Nurlina (31 tahun), Agus Tradi Syam (25 tahun), dan Muh Jufri alias Ciko (22 tahun). Semua korban telah dievakuasi dan dipulangkan ke Sengkang sekitar pukul 19.00 WITA.
Kapolsek Mattiro Sompe, AKP Demianus Rante Balik, membenarkan kejadian tersebut. "Ada enam orang korban, tiga berhasil diselamatkan oleh tim SAR dan warga setempat, dan tiga orang korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujar AKP Demianus melalui keterangan tertulisnya.
Kepala Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Andi Sultan, menambahkan bahwa rombongan wisatawan berjumlah 18 orang tiba di Pantai Ammani sekitar pukul 12.00 WITA. Sepuluh orang dari rombongan tersebut kemudian mandi di laut sebelum kejadian nahas tersebut terjadi.
Pencarian dan Evakuasi
Setelah menerima laporan, Basarnas dan pihak kepolisian langsung menerjunkan tim reaksi cepat SAR gabungan. Tim ini dilengkapi dengan perahu karet, alat komunikasi, dan peralatan medis. Pencarian dilakukan secara intensif dan berhasil menemukan seluruh korban hingga pukul 16.30 WITA. Korban yang selamat dan jenazah korban yang meninggal dunia kemudian ditangani oleh tim medis Puskesmas Tadang Palie sebelum dipulangkan ke Sengkang.
Proses evakuasi melibatkan berbagai pihak, termasuk TRC BPBD Pinrang, Pos AL Marinir, TNI-Polri, SAR Pinrang, Pemda, dan masyarakat setempat. Basarnas menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan bantuan semua pihak dalam operasi pencarian dan penyelamatan ini.
Usai kejadian, BPBD dan Pos TNI AL Pinrang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai tinggi muka air laut yang mencapai satu meter sejak siang hari. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat berwisata di pantai. Masyarakat dihimbau untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan arus laut sebelum berenang, serta mengikuti anjuran dari pihak berwenang.