Truk Kostrad Terbakar di Tol Gempol: Satu Prajurit Tewas, Penyebab Masih Diselidiki
Satu truk Kostrad yang membawa amunisi terbakar di Tol Gempol, Pasuruan, menyebabkan satu prajurit tewas, bukan akibat ledakan, tetapi jatuh saat evakuasi; penyebab kebakaran masih diselidiki.

Sebuah truk milik Kostrad yang membawa amunisi mengalami kebakaran di Km 774 Tol Gempol, Pasuruan, Jawa Timur pada Senin malam. Kejadian ini mengakibatkan satu prajurit TNI tewas, bukan karena ledakan, melainkan akibat terjatuh dari ketinggian saat berusaha menyelamatkan diri. Peristiwa ini terjadi saat rombongan empat truk Kostrad yang baru bertugas di Papua, tengah dalam perjalanan dari Surabaya menuju Jember.
Letnan Kolonel Arhanud Noor Iskak, Komandan Kodim 0819/Pasuruan, menjelaskan kepada media pada Selasa bahwa truk yang terbakar membawa granat tangan dan peluru kaliber kecil. Insiden ini menimbulkan keprihatinan dan pertanyaan mengenai penyebab pasti kebakaran tersebut. Pihak berwenang saat ini tengah melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab utama kejadian ini.
Kejadian ini juga berdampak pada arus lalu lintas di Tol Gempol yang sempat dialihkan. Namun, berdasarkan pantauan, gerbang tol telah dibuka kembali pada pukul 08.00 WIB dan arus lalu lintas kini telah kembali lancar. Penyelidikan menyeluruh dilakukan untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lebih lanjut.
Kronologi Kejadian dan Penyelidikan
Truk yang terbakar merupakan bagian dari rombongan empat truk yang membawa perlengkapan dan personel Brigif 509/Kostrad Jember. Prajurit yang meninggal, berinisial U, berada di truk nomor tiga. Saat truk nomor dua terbakar, U berusaha menyelamatkan diri dengan melompati tembok pembatas tol. Sayangnya, karena visibilitas rendah, ia tidak menyadari bahwa ia melompat ke jurang sedalam tujuh hingga sepuluh meter.
U dinyatakan meninggal dunia setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo. Pihak TNI menegaskan bahwa kematian U bukan disebabkan oleh ledakan atau percikan api dari truk yang terbakar. Saat ini, TNI bekerja sama dengan kepolisian untuk menyelidiki penyebab kebakaran dan melakukan penyisiran radius satu kilometer dari lokasi kejadian untuk mencari sisa-sisa amunisi yang mungkin tercecer.
Penyelidikan ini difokuskan untuk mengungkap penyebab pasti ledakan dan kebakaran truk tersebut. Tim penyelidik akan memeriksa berbagai faktor, termasuk kondisi kendaraan, muatan amunisi, dan faktor lingkungan. Hasil penyelidikan diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Imbauan Kepada Masyarakat
Komandan Kodim 0819/Pasuruan mengimbau masyarakat sekitar lokasi kejadian untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya amunisi yang mungkin tercecer. Masyarakat diminta untuk segera melapor kepada pihak berwajib jika menemukan granat tangan atau peluru yang mencurigakan. Langkah ini penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
TNI menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Dengan melaporkan temuan amunisi yang tercecer, masyarakat turut berkontribusi dalam mencegah potensi bahaya yang lebih besar. Pihak berwenang akan terus memantau situasi dan memastikan keamanan di sekitar lokasi kejadian.
Setelah insiden ini, pihak berwenang juga akan melakukan evaluasi terhadap prosedur pengangkutan amunisi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Keselamatan personel dan keamanan publik menjadi prioritas utama dalam setiap operasi militer.
Meskipun arus lalu lintas di Tol Gempol telah kembali normal, kejadian ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya keselamatan dan keamanan dalam setiap operasi dan pengangkutan material berbahaya. Proses penyelidikan yang menyeluruh akan memastikan bahwa kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.