Trump Peringatkan Iran atas Serangan Houthi: Konsekuensi Berat Menanti
Presiden AS Donald Trump memperingatkan Iran akan bertanggung jawab atas serangan Houthi di Yaman, meningkatkan ketegangan di Laut Merah dan mengancam konsekuensi berat bagi Iran.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengeluarkan peringatan keras kepada Iran terkait serangan-serangan yang dilancarkan oleh kelompok Houthi di Yaman. Pernyataan tegas ini disampaikan pada Senin, 17 Maret 2024, di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Merah, menyusul serangkaian serangan balasan antara militer AS dan kelompok Houthi.
Trump secara langsung menuding Iran sebagai dalang di balik serangan-serangan Houthi. Ia menyatakan bahwa Iran mengendalikan setiap langkah kelompok tersebut dan memberikan dukungan berupa peralatan militer, pendanaan, dan intelijen. Pernyataan ini disampaikan melalui media sosial miliknya, menunjukkan keseriusan ancaman yang disampaikan.
Ancaman Trump terhadap Iran sangat eksplisit. Ia menegaskan bahwa setiap serangan selanjutnya yang dilakukan oleh Houthi akan dibalas dengan kekuatan besar, dan tidak menjamin bahwa kekuatan tersebut akan berhenti sampai di situ. Pernyataan ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan tersebut.
Iran Bertanggung Jawab Penuh
Trump menekankan bahwa setiap serangan yang dilakukan oleh Houthi akan dianggap sebagai serangan langsung dari Iran. Hal ini berarti Iran akan bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari serangan tersebut. "Setiap tembakan yang dilepaskan oleh Houthi, mulai saat ini, akan dianggap sebagai tembakan yang berasal dari senjata dan kepemimpinan Iran. Iran akan bertanggung jawab dan menanggung konsekuensinya -- dan konsekuensi itu akan sangat berat!" tegas Trump.
Pernyataan Trump ini sejalan dengan pernyataan Penasihat Keamanan Nasional AS pada Minggu sebelumnya, yang juga menyatakan bahwa Iran mendanai, melatih, dan membantu kelompok Houthi dalam melancarkan serangan terhadap kapal perang AS. Hal ini semakin memperkuat tuduhan AS terhadap keterlibatan langsung Iran dalam konflik Yaman.
Tuduhan AS terhadap Iran ini muncul di tengah laporan mengenai korban jiwa akibat serangan udara gabungan AS-Inggris di Yaman pada Sabtu, 15 Maret 2024. Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi, sedikitnya 53 orang tewas dan 98 lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Serangan Houthi dan Solidaritas terhadap Gaza
Sebelum meningkatnya ketegangan saat ini, kelompok Houthi telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden. Serangan-serangan ini dilakukan menggunakan rudal dan drone, dan diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
Pada 7 Maret 2024, Houthi bahkan mengeluarkan peringatan kepada Israel, meminta agar Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza yang sedang diblokade. Mereka mengancam akan memperbarui serangan maritim jika permintaan mereka tidak dipenuhi. Serangan-serangan tersebut sempat dihentikan setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza pada Januari 2024, namun dilanjutkan kembali setelah Israel kembali memblokir bantuan ke Gaza pada 2 Maret 2024.
Situasi ini menunjukkan kompleksitas konflik di kawasan tersebut, yang melibatkan berbagai pihak dan kepentingan. Pernyataan keras Trump terhadap Iran meningkatkan risiko eskalasi konflik dan menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap stabilitas regional.
Pernyataan Trump yang tegas ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam retorika AS terhadap Iran dan mengindikasikan potensi konsekuensi yang serius bagi Teheran jika serangan Houthi berlanjut. Dunia internasional pun menunggu dengan cemas perkembangan selanjutnya dari situasi yang semakin memanas ini.