Trump Umumkan Darurat Nasional di Perbatasan AS-Meksiko, Kartel Dinilai Teroris
Mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan status darurat nasional di perbatasan selatan AS, berjanji menghentikan imigrasi ilegal dan menetapkan kartel narkoba sebagai organisasi teroris.
Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat ke-47, secara resmi mengumumkan penetapan status darurat nasional di perbatasan selatan negara tersebut. Pengumuman ini disampaikan dalam pidato pelantikannya di Capitol Rotunda, Washington DC, dan disaksikan secara daring dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Dalam pidatonya, Trump menegaskan komitmennya untuk menghentikan imigrasi ilegal. Ia menyatakan, "Saya akan mengumumkan darurat nasional di perbatasan selatan. Segala migrasi masuk ilegal akan segera dihentikan."
Langkah tegas lainnya adalah rencana untuk mencap kartel narkoba sebagai organisasi teroris. Trump berpendapat bahwa tindakan ini merupakan bagian penting dari strategi untuk mengatasi masalah keamanan perbatasan dan kejahatan transnasional. "Saya akan mengesahkan kartel narkoba ke dalam daftar organisasi teroris," tegasnya.
Trump juga menyampaikan rencana untuk meningkatkan keamanan perbatasan dengan mengerahkan pasukan. "Saya akan mengakhiri praktik tangkap dan lepas, dan saya akan mengirim tentara ke perbatasan di selatan untuk menghentikan invasi malapetaka ke negara kita," ujarnya.
Selain itu, Trump berencana merevisi kebijakan imigrasi yang berkaitan dengan Meksiko. Ia berjanji akan memberantas jaringan kriminal asing yang beroperasi di AS. "Dengan merujuk kepada aturan kriminal migran asing tahun 1798, saya akan mengarahkan negara untuk menggunakan kekuatan penegakan hukum federal dan negara bagian secara penuh dan besar untuk memberantas kehadiran geng asing dan jaringan kriminal," tegas Trump.
Trump menekankan bahwa kehadiran kelompok kriminal transnasional ini membawa dampak negatif dan kejahatan di Amerika Serikat. Ia berjanji akan mengembalikan jutaan warga asing ilegal ke negara asal mereka.
Langkah-langkah yang diumumkan Trump ini mendapat sorotan luas, mengingat implikasinya terhadap kebijakan imigrasi, keamanan perbatasan, dan hubungan internasional AS, khususnya dengan Meksiko. Pelantikan Trump sebagai Presiden ke-47 AS, bersama JD Vance sebagai Wakil Presiden, juga turut menjadi perhatian global.