Tujuh Purnawirawan TNI, Termasuk 'Sahabat' Presiden Prabowo, Terima Pangkat Kehormatan Bintang Tiga dan Dua
Tujuh purnawirawan TNI, termasuk teman seperjuangan Presiden Prabowo, dianugerahi pangkat kehormatan bintang tiga dan dua. Siapa saja mereka dan bagaimana kiprahnya dalam sejarah militer Indonesia?

Jakarta, 10 Agustus 2024 – Sebanyak tujuh purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dianugerahi kenaikan pangkat kehormatan menjadi perwira tinggi bintang tiga dan bintang dua. Penganugerahan pangkat kehormatan ini diberikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah upacara militer yang berlangsung khidmat.
Beberapa di antara penerima pangkat kehormatan tersebut merupakan teman seperjuangan Presiden Prabowo sejak masa tugas operasi militer. Mereka dinilai berjasa besar dan selalu berhasil dalam melaksanakan berbagai tugas negara selama berdinas sebagai prajurit TNI.
Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer ini diselenggarakan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada hari Minggu. Presiden Prabowo secara langsung menyematkan tanda pangkat kehormatan kepada para purnawirawan tersebut.
Penganugerahan Pangkat Kehormatan: Apresiasi Atas Dedikasi
Pemberian pangkat kehormatan ini merupakan bentuk apresiasi negara atas dedikasi dan pengabdian luar biasa para purnawirawan. Mereka telah memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Enam purnawirawan menerima pangkat kehormatan bintang tiga, sementara satu purnawirawan menerima pangkat kehormatan bintang dua. Nama-nama penerima pangkat kehormatan tersebut adalah Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Valentinus Suhartono Suratman, Marsekal Madya TNI Kehormatan (Purn) Bambang Eko Suhariyanto, Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan, Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Musa Bangun, Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Glenny Kairupan, Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Tony SB Hoesodo, dan Mayjen TNI Kehormatan (Purn) Taufik Hidayat.
Pangkat kehormatan ini menegaskan kembali pengakuan atas jasa-jasa mereka yang tak ternilai bagi bangsa dan negara. Kontribusi mereka mencakup berbagai operasi militer penting dan posisi strategis yang pernah diemban.
Kiprah Teman Seperjuangan Presiden Prabowo: Dari Medan Operasi hingga Pangkat Kehormatan
Dari daftar penerima pangkat kehormatan, beberapa nama dikenal sebagai 'teman seperjuangan' Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya adalah Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Valentinus Suhartono Suratman, atau Tono Suratman. Lulusan Akademi Militer Tahun 1975 ini dikenal sebagai tokoh militer dan olahraga nasional.
Presiden Prabowo pernah menyebut Tono Suratman sebagai salah satu prajurit dan perwira terbaik dalam sejarah TNI. Keduanya pernah bertugas bersama dalam operasi militer di Timor-Timur, di mana Prabowo sebagai komandan kompi dan Tono sebagai komandan peleton. Tono Suratman juga pernah dipercaya memimpin SMA Taruna Nusantara sebagai kepala sekolah oleh Presiden Prabowo saat menjabat Menteri Pertahanan.
Berikutnya adalah Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan, purnawirawan TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer Magelang tahun 1980. Chairawan banyak bertugas di bidang intelijen dan terlibat dalam berbagai operasi, termasuk di Aceh dan Timor-Timur. Ia juga pernah menjabat sebagai Asisten Khusus IV Menteri Pertahanan semasa Prabowo menjabat.
Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Musa Bangun, lulusan Akademi Militer tahun 1983, juga merupakan salah satu penerima pangkat kehormatan. Semasa berdinas, Musa Bangun menduduki berbagai posisi strategis, seperti Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328/Kostrad dan Koordinator Staf Ahli Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Setelah pensiun, ia aktif di partai politik dan menduduki posisi komisaris utama BUMN.
Sosok lain yang akrab dengan Presiden Prabowo adalah Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Glenny Kairupan. Keduanya telah bersahabat sejak menempuh pendidikan taruna di Akademi Militer. Meskipun bertugas di kesatuan berbeda (Prabowo di Kopassus, Glenny di Puspenerbad), mereka terlibat dalam operasi di Timor-Timur.
Glenny Kairupan pernah mengisi posisi strategis seperti Danrem 073 Makutarama dan penasihat keamanan Satgas P3TT. Presiden Prabowo dalam bukunya, "Kepemimpinan Militer 1", secara khusus memuji Glenny sebagai "sahabat saya sejak taruna" dan sosok yang sangat patriotik serta pemberani. Beliau juga dikenal karena keberaniannya dalam mengevakuasi prajurit yang terluka atau gugur di medan operasi.