Uang di Bank BUMN Aman, LPS Pastikan! Masyarakat Diminta Tak Panik
Ketua Dewan Komisioner LPS menegaskan keamanan dana masyarakat di bank BUMN di tengah pembentukan BPI Danantara Indonesia, seraya meminta masyarakat untuk tidak panik dan menarik dana secara massal.

Jakarta, 24 Februari 2025 - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, memberikan jaminan keamanan dana masyarakat yang disimpan di bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap seruan penarikan dana massal yang beredar di tengah pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia. Kejelasan dan transparansi pengelolaan dana menjadi fokus utama untuk menenangkan keresahan publik.
Purbaya, saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, secara tegas menyatakan, "Enggak usah (ditarik). Tadi karena bisa diaudit dengan siapa saja katanya. Artinya transparansi akan tetap didorong. Jadi orang-orang enggak perlu narik dana dari perbankan."
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kekhawatiran masyarakat terkait pengelolaan dana negara dalam BPI Danantara. Pemerintah berupaya meyakinkan publik bahwa pengelolaan dana akan dilakukan secara profesional dan transparan, sehingga tidak perlu ada kepanikan yang berujung pada penarikan dana massal.
Jaminan Keamanan Dana di Bank BUMN
Purbaya memaparkan dua alasan utama mengapa masyarakat tidak perlu khawatir. Pertama, dana di bank BUMN tetap aman dan terjamin. Kedua, LPS memiliki kapasitas yang cukup untuk menjamin dana masyarakat, sehingga aksi penarikan dana secara massal tidak diperlukan. Ia menambahkan, "Jadi biasa saja, 'business as usual', karena ini akan dikelola profesional dan transparan."
Pemerintah menekankan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BPI Danantara. Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar Danantara dikelola dengan penuh kehati-hatian, transparan, dan diaudit oleh siapa pun. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pengelolaan yang bertanggung jawab mengingat dana tersebut merupakan milik seluruh rakyat Indonesia untuk generasi mendatang.
Presiden Prabowo Subianto, dalam peluncuran resmi BPI Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, menyampaikan, "Danantara Indonesia untuk itu harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi, harus bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun."
Peluncuran Resmi BPI Danantara Indonesia
Peluncuran BPI Danantara Indonesia dilakukan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden Prabowo, dalam sambutannya, menyatakan, "Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, hari Senin, 24 Februari 2025, saya Presiden Republik Indonesia meluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara Danantara Indonesia," sebelum menekan tombol peresmian.
BPI Danantara, yang merupakan sovereign wealth fund Indonesia, akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS. Presiden Prabowo optimistis bahwa Danantara akan membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih pesat dan bersatu.
Presiden Prabowo juga menyampaikan keyakinannya akan masa depan Indonesia yang lebih baik berkat pengelolaan yang baik dan transparan dari Danantara. Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama mendukung upaya ini demi kemajuan bangsa. "Dengan keyakinan ini, mari kita bergerak bersama, bersatu dalam tujuan, teguh dalam tekad, dan yakin bahwa pencapaian terbesar Indonesia masih ada di depan kita," tutup Presiden Prabowo.
Dengan adanya jaminan dari LPS dan komitmen pemerintah terhadap transparansi, diharapkan masyarakat dapat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang dapat menimbulkan kepanikan.