Umat Kristiani Padati Katedral Jakarta Kenang Paus Fransiskus
Ribuan umat Kristiani memadati Gereja Katedral Jakarta untuk mengikuti Misa Requiem mengenang wafatnya Paus Fransiskus, menandai kesedihan mendalam atas kepergian pemimpin spiritual mereka.

Umat Kristiani dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya memadati Gereja Katedral Jakarta pada Kamis, 24 April 2024, pukul 18.00 WIB. Mereka berkumpul untuk mengenang wafatnya Paus Fransiskus dalam sebuah Misa Requiem yang khidmat. Kehadiran umat yang begitu banyak bahkan menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar Gereja Katedral. Peristiwa ini menandai duka mendalam umat Kristiani di Indonesia atas kepergian pemimpin spiritual mereka.
Arus umat yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus sudah terlihat sejak pukul 16.00 WIB. Karena kapasitas Gereja Katedral terbatas, banyak umat yang rela duduk di pelataran halaman gereja untuk menyaksikan prosesi Misa Requiem. Misa Requiem tersebut dipimpin langsung oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, menunjukkan penghormatan dan solidaritas internasional atas wafatnya Paus Fransiskus.
Suasana khidmat dan haru menyelimuti seluruh rangkaian Misa Requiem. Doa, nyanyian pujian, dan bacaan Injil mengiringi prosesi tersebut. Kehadiran umat Kristiani yang begitu besar menggambarkan betapa besar pengaruh dan cinta kasih Paus Fransiskus bagi umat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Misa Requiem di Seluruh Indonesia
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, sebelumnya telah mengimbau seluruh paroki di Keuskupan Agung Jakarta, berjumlah 69 paroki, untuk menyelenggarakan Misa Arwah pada Kamis sore sebagai bentuk penghormatan kepada Paus Fransiskus. Bagi paroki yang tidak memungkinkan, diberikan kelonggaran untuk menggelar misa di hari lain. Hal ini menunjukkan upaya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi umat Kristiani di Jakarta untuk berpartisipasi dalam mengenang Paus Fransiskus.
Kardinal Suharyo juga menjelaskan bahwa setiap keuskupan di seluruh Indonesia diberikan keleluasaan untuk mengatur agenda doa dan misa sesuai dengan situasi di wilayah masing-masing. "Yang penting umat diajak untuk berdoa bagi Bapa Suci," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa penghormatan dan doa untuk Paus Fransiskus dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, menyatukan umat Kristiani dalam kesedihan dan doa.
Pengumuman mengenai pemindahan jenazah Paus Fransiskus dari Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus juga disampaikan oleh Kardinal Suharyo. Berdasarkan hasil rapat Dewan Kardinal di Vatikan pada Selasa, 22 April 2024 pagi waktu Roma, prosesi pemindahan jenazah dilakukan pada Rabu, 23 April 2024 waktu setempat, dipimpin oleh Kepala Rumah Tangga Vatikan.
Kepergian Paus Fransiskus
Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun di kediamannya pada Senin, 21 April 2024, pukul 07.35 waktu Vatikan. Kabar duka ini mengejutkan dunia dan menimbulkan kesedihan mendalam bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Kepemimpinan dan ajaran Paus Fransiskus yang menekankan cinta kasih, keadilan, dan kesederhanaan akan selalu dikenang.
Pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan pada Sabtu, 26 April 2024, pukul 10.00 waktu Vatikan. Prosesi pemakaman akan dipimpin oleh Kepala Dewan Kardinal, Kardinal Battista Re. Setelah pemakaman, masa berkabung akan dilanjutkan selama beberapa hari sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
Misa Requiem di Katedral Jakarta dan kegiatan serupa di seluruh Indonesia menjadi bukti nyata penghormatan dan cinta kasih umat Kristiani kepada Paus Fransiskus. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam, namun warisan ajaran dan kepemimpinannya akan terus menginspirasi umat Kristiani di seluruh dunia untuk menyebarkan cinta kasih dan keadilan.