Unik! Warga Perbatasan RI-Timor Leste Arak Bendera Merah Putih Raksasa Ukuran 17x8 Meter Sambut HUT ke-80 RI
Masyarakat di perbatasan RI-Timor Leste antusias arak bendera merah putih raksasa berukuran 17x8 meter. Simak detail perayaan HUT ke-80 RI yang penuh semangat ini!

Pemerintah Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, bersama masyarakat, TNI, dan Polri, menggelar kegiatan istimewa. Mereka beramai-ramai mengarak bendera merah putih raksasa di sepanjang jalan yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Aksi ini menunjukkan semangat persatuan dan nasionalisme yang tinggi dari warga di wilayah terdepan Indonesia.
Kegiatan patriotik ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Camat Amfoang Timur, Alfred E. Tameses, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan meningkatkan rasa cinta tanah air di kalangan warganya. Acara penuh makna ini berlangsung pada Jumat sore, 1 Agustus, di wilayah perbatasan yang strategis.
Bendera yang diarak memiliki ukuran sangat besar, mencapai 17 x 8 meter, menjadikannya pusat perhatian masyarakat. Selain itu, peserta juga menancapkan 2025 bendera merah putih berukuran 90 x 60 meter di desa masing-masing. Prosesi pengarakan sepanjang satu kilometer ini diwarnai formasi unik berbentuk angka 17-8-25 yang melambangkan tanggal kemerdekaan.
Semangat Patriotisme di Garis Batas Negara
Antusiasme masyarakat di perbatasan RI-Timor Leste sangat terasa dalam kegiatan ini, menunjukkan kecintaan mendalam pada negara. Warga dari lima desa, yaitu Netemnanu, Netemnanu Utara, Netemnanu Selatan, Kifu, dan Nunuana, turut berpartisipasi aktif. Kehadiran mereka menegaskan komitmen kuat terhadap kedaulatan dan identitas bangsa Indonesia.
Tidak hanya mengarak bendera raksasa, ribuan bendera merah putih berukuran standar juga dikibarkan serentak. Sebanyak 2025 bendera ditancapkan di setiap desa yang terlibat, menciptakan pemandangan patriotik. Ini adalah simbol persatuan dan kebanggaan nasional yang membara di wilayah perbatasan.
Kolaborasi antara pemerintah kecamatan, masyarakat, TNI, dan Polri menjadi kunci sukses acara ini. Sinergi ini memperlihatkan bagaimana elemen bangsa bersatu demi tujuan mulia. Mereka bersama-sama mengukir sejarah baru dalam perayaan kemerdekaan.
Camat Alfred E. Tameses menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memupuk kecintaan terhadap Indonesia. Beliau berharap semangat kebangsaan tetap terjaga kuat di hati warga. Terutama bagi mereka yang tinggal di garis terdepan negara, menghadapi tantangan geografis.
Makna di Balik Angka dan Ukuran Raksasa
Ukuran bendera 17 x 8 meter bukan sekadar angka biasa, melainkan memiliki makna simbolis yang mendalam bagi bangsa. Angka tersebut secara jelas merepresentasikan tanggal kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus. Ini adalah cara unik untuk merayakan dan mengenang hari bersejarah bangsa dengan visual yang megah.
Formasi barisan 17-8-25 juga menjadi sorotan utama dalam prosesi pengarakan bendera ini. Angka tersebut secara eksplisit melambangkan tanggal, bulan, dan tahun HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Peserta mengarak bendera sambil menyanyikan lagu "Tanah Airku" dengan penuh khidmat, menambah kekhidmatan suasana.
Visual bendera raksasa yang membentang di langit perbatasan memberikan dampak emosional yang kuat. Pemandangan ini membangkitkan rasa bangga dan haru bagi setiap yang menyaksikannya. Ini adalah pengingat nyata akan perjuangan para pahlawan dan nilai-nilai kemerdekaan.
Pengibaran dan pengarakan bendera ini merupakan inisiatif pemerintah kecamatan untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Terutama bagi warga yang berinteraksi langsung dengan negara tetangga, Timor Leste. Kegiatan ini diharapkan memperkuat ikatan emosional warga dengan Indonesia, menjaga keutuhan NKRI.
Alfred E. Tameses menyampaikan harapannya agar kecintaan pada bangsa dan negara tetap lestari di hati setiap warga. Meskipun mereka berada di wilayah perbatasan, semangat kebangsaan tidak boleh luntur sedikit pun. Ini adalah pesan kuat tentang identitas dan loyalitas yang harus selalu dijaga.