Wagub Bali Ajak Tanamkan Nasionalisme Sejak Usia Dini, Momentum HUT Ke-80 RI
Wagub Bali I Nyoman Giri Prasta serukan penanaman nasionalisme sejak usia dini, tekankan pentingnya semangat perjuangan di era modern, terutama saat HUT ke-80 RI.

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menyerukan pentingnya penanaman rasa nasionalisme sejak usia dini kepada seluruh masyarakat Bali. Seruan ini disampaikan dalam momen khidmat Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Denpasar. Beliau menekankan bahwa semangat kebangsaan harus dipupuk sejak dini.
Dalam pidatonya, Wagub Giri Prasta menyoroti bagaimana upaya penanaman nasionalisme telah dilakukan melalui cerita-cerita perjuangan. Kisah-kisah heroik seperti sejarah perang puputan diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat juang di kalangan masyarakat Bali. Ini menjadi fondasi kuat bagi generasi penerus bangsa.
Menurutnya, di era kontemporer ini, nasionalisme juga harus diwujudkan dengan melanjutkan perjuangan para pahlawan melalui karya nyata. Masyarakat diimbau untuk aktif berkarya dan mendukung pembangunan daerah. Hal ini demi kemajuan bersama serta kesejahteraan seluruh warga Bali.
Membangun Nasionalisme dari Akar: Peran Pendidikan Dini
Wagub Bali I Nyoman Giri Prasta menegaskan bahwa fondasi nasionalisme yang kuat harus ditanamkan sejak anak-anak. Pendidikan karakter dan pengenalan sejarah perjuangan bangsa menjadi kunci utama. Ini akan membentuk jati diri generasi muda yang cinta tanah air.
Beliau mencontohkan bagaimana kisah-kisah heroik para pahlawan Bali, seperti perang puputan, dapat menjadi inspirasi. Cerita-cerita ini bukan hanya sekadar sejarah, melainkan juga cerminan keberanian dan pengorbanan. Semangat ini diharapkan dapat meresap dalam sanubari setiap individu sejak kecil.
Melalui pemahaman sejarah yang mendalam, masyarakat, khususnya generasi muda, diharapkan dapat menghargai kemerdekaan. Rasa hormat terhadap jasa pahlawan akan mendorong mereka untuk terus berkontribusi positif. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.
Melanjutkan Perjuangan: Nasionalisme dalam Karya dan Pembangunan
Giri Prasta menjelaskan bahwa perjuangan di masa kini tidak lagi dengan senjata, melainkan dengan ide dan gagasan. Nasionalisme modern diwujudkan melalui kontribusi nyata dalam pembangunan daerah. Setiap individu diharapkan mampu menuangkan kreativitasnya demi kemajuan bersama.
Mantan Bupati Badung ini menekankan pentingnya melawan kebodohan dan kemiskinan sebagai bentuk perjuangan kontemporer. Perhatian khusus diberikan kepada warga Bali yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Kehadiran pemerintah dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini.
Semangat proklamator Bung Karno dan Bung Hatta dalam merebut kemerdekaan harus menjadi inspirasi. Kini, semangat tersebut diterjemahkan menjadi upaya kolektif untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Pembangunan yang merata dan inklusif adalah wujud nyata nasionalisme masa kini.
Teladan Paskibraka: Semangat Generasi Muda
Sebagai contoh konkret implementasi nasionalisme, Wagub Giri Prasta menunjuk 72 anggota Paskibraka Provinsi Bali. Mereka berhasil mengibarkan bendera Merah Putih dengan sempurna dalam Upacara HUT Ke-80 Kemerdekaan RI. Penampilan mereka menunjukkan dedikasi dan disiplin tinggi.
Para anggota Paskibraka tampil dengan semangat, rapi, dan solid, membangkitkan kebanggaan. Ini membuktikan kemampuan generasi muda yang mau berlatih dan mengembangkan diri. Mereka adalah representasi nyata dari semangat kebangsaan yang patut diteladani.
Keberhasilan Paskibraka ini menjadi cerminan bahwa generasi muda memiliki potensi besar. Dengan bimbingan yang tepat, mereka mampu menjadi agen perubahan positif. Semangat ini diharapkan menular kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus berkarya bagi bangsa. Acara peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Bali sendiri berlangsung khidmat, dengan Wagub Giri Prasta sebagai Inspektur Upacara. Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan, dan Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Trijuang Danarjati bertindak sebagai Komandan Upacara. Tema kemerdekaan tahun ini adalah 'Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju', yang selaras dengan semangat yang digaungkan.