Wagub Jateng Salurkan Bantuan Rp121 Juta untuk Korban Ambrolnya Talud di Ponpes Darul Qiyam
Wakil Gubernur Jawa Tengah menyalurkan bantuan senilai Rp121 juta untuk korban ambrolnya talud di Ponpes Darul Qiyam, Magelang, meliputi santunan duka, perbaikan bangunan, dan logistik.

Magelang, 29 April 2024 - Sebuah musibah terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Kabupaten Magelang. Pada Jumat, 25 April 2024, talud penyangga tembok beton bak penampung air ambrol dan menimpa puluhan santri yang sedang bersiap untuk sholat Jumat. Kejadian ini mengakibatkan empat santri meninggal dunia dan 25 lainnya mengalami luka berat dan ringan. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, langsung mengunjungi lokasi bencana untuk memberikan bantuan dan memastikan penanganan pasca-bencana berjalan dengan baik.
Kedatangan Wagub Taj Yasin ke Magelang bertujuan untuk menjenguk para santri yang dirawat jalan, sekaligus memberikan santunan kepada keluarga korban. Beliau mendengarkan langsung kronologi kejadian dari pihak terkait, membantah berbagai informasi yang simpang siur di masyarakat. "Murni ingin mengunjungi, melihat, dan memastikannya. Saya ingin mendengar secara langsung, karena berita yang di luar sana ada yang bilang tower (ambruk) dan macam-macam. Kami ingin melihat itu," ungkap Wagub Taj Yasin.
Bantuan yang disalurkan Wagub Taj Yasin meliputi santunan duka cita sebesar Rp40 juta untuk empat keluarga korban meninggal dunia, dana perbaikan bangunan senilai Rp50 juta, dan bantuan logistik berupa bahan pangan senilai Rp31.038.000 dari Dinas Sosial dan BPBD Jateng. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp121.038.000.
Penanganan Bencana dan Langkah Pemprov Jateng
Wagub Taj Yasin menjelaskan kondisi lokasi musibah yang masih dalam proses pembersihan. Ia berharap proses pembersihan puing-puing bangunan yang runtuh dapat dilakukan secepat mungkin. Pemprov Jateng berencana melakukan kajian geologi untuk mengetahui kondisi tanah di lokasi tersebut guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. "Bagaimana konstruksi tanahnya, penanganan. Nah ini yang harus dikoordinasikan," tambahnya.
Pihak pesantren, menurut Wagub, berencana untuk mengubah fungsi lahan lokasi musibah menjadi lapangan. Saat ini, sebagian besar korban telah menjalani perawatan jalan di pesantren. Total korban berjumlah 29 santri, dengan rincian empat santri meninggal dunia, lima santri menjalani perawatan intensif, dan 20 santri lainnya mengalami luka ringan. "Korbannya 29 santri. 20-nya luka ringan, lima perawatan intensif, yang empat syahid," kata Wagub mengulang informasi yang diterimanya.
Insiden ini menyoroti pentingnya pengecekan berkala terhadap infrastruktur di lingkungan pesantren dan sekolah. Langkah Pemprov Jateng untuk melakukan kajian geologi merupakan langkah yang tepat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban keluarga korban dan mempercepat proses pemulihan para santri yang terluka.
Detail Bantuan:
- Santunan duka cita: Rp40.000.000
- Perbaikan bangunan: Rp50.000.000
- Bantuan logistik: Rp31.038.000