Wärtsilä dan ITB Latih Mahasiswa Hadapi Tantangan Stabilitas Sistem Kelistrikan Indonesia
Wärtsilä dan ITB berkolaborasi dalam lokakarya untuk melatih mahasiswa dalam menjaga stabilitas sistem kelistrikan Indonesia di tengah transisi energi.

Jakarta, 7 Mei 2024 - Wärtsilä Energy, perusahaan teknologi energi asal Finlandia, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar lokakarya untuk melatih mahasiswa dalam menghadapi tantangan stabilitas sistem kelistrikan di Indonesia. Lokakarya ini fokus pada solusi praktis untuk mengatasi permasalahan sistem kelistrikan, khususnya dengan pemanfaatan pembangkit listrik berbasis mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE).
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa teknik elektro dan informatika ITB. Mereka mendapatkan kesempatan berharga untuk berdiskusi langsung dengan para profesional energi dan akademisi terkemuka. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk memimpin transformasi energi menuju masa depan yang lebih bersih dan cerdas. Tantangan nyata dalam transisi energi ini membutuhkan solusi inovatif dan kolaborasi yang kuat antara industri dan akademisi.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah bagaimana menjaga stabilitas jaringan listrik nasional di tengah peningkatan penggunaan energi terbarukan. Indonesia sedang bertransisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan, dan hal ini memerlukan strategi yang tepat untuk memastikan pasokan listrik tetap andal dan stabil. Lokakarya ini menjadi wadah penting untuk membahas strategi tersebut dan mencari solusi yang tepat guna.
Sinergi Industri dan Akademisi untuk Masa Depan Energi Indonesia
Sales Director Business Development Wärtsilä Indonesia, Febron Siregar, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam transformasi energi Indonesia. "Kami ingin generasi muda tidak hanya menjadi pengamat, tetapi menjadi pemimpin dalam transformasi energi Indonesia. Tantangannya nyata, tapi peluang untuk menciptakan masa depan energi yang lebih cerdas dan bersih juga sangat besar," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Lokakarya ini juga membahas potensi sistem tenaga hibrida (hybrid power system) dan pemanfaatan hidrogen sebagai sumber energi masa depan. Kedua teknologi ini dianggap krusial dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Para peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi-teknologi ini dapat diintegrasikan ke dalam sistem kelistrikan Indonesia.
Febron menambahkan bahwa transisi energi menuju emisi nol bersih membutuhkan teknologi yang ramah lingkungan dan fleksibel. "Banyak pembangkit ICE yang saat ini beroperasi sebagai baseload, sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai penyeimbang energi terbarukan seperti surya dan angin. Ini adalah langkah penting menuju sistem listrik yang lebih tangguh dan efisien," tambahnya.
Menjembatani Teori dan Praktik di Dunia Nyata
Ketua Laboratorium Sistem Tenaga dan Dinamika Jaringan, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Nanang Hariyanto, menyatakan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri dalam mempersiapkan generasi insinyur masa depan. "Lokakarya ini menghubungkan teori dengan aplikasi di dunia nyata, mempersiapkan generasi insinyur di masa depan untuk memastikan stabilitas dan keandalan sistem kelistrikan Indonesia. Selama transisi ini, daya penyeimbang yang lebih fleksibel dan terukur akan dibutuhkan untuk menjaga keamanan pasokan energi," tutur Nanang.
Para peserta lokakarya mempelajari berbagai pendekatan praktis untuk memecahkan masalah stabilitas sistem kelistrikan. Mereka juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para ahli dan berbagi pengetahuan serta pengalaman. Hal ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan keterampilan para mahasiswa dalam menghadapi tantangan di bidang energi.
Kolaborasi antara Wärtsilä dan ITB ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang kompeten di bidang energi. Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat menghadapi tantangan transisi energi dengan lebih baik dan memastikan keberlanjutan sistem kelistrikan nasional.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para mahasiswa dapat berkontribusi dalam menciptakan sistem kelistrikan Indonesia yang lebih andal, efisien, dan berkelanjutan di masa depan. Pengembangan sumber daya manusia yang terampil dan berpengetahuan luas di bidang energi menjadi kunci keberhasilan transisi energi di Indonesia.
Lokakarya ini menekankan pentingnya peran teknologi, inovasi, dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan kompleks transisi energi. Dengan menggabungkan keahlian akademisi dan industri, Indonesia dapat membangun fondasi yang kuat untuk masa depan energi yang lebih baik.