Waskita Karya Tawarkan Tol Cimanggis-Cibitung ke Bakrie Group
Waskita Karya menawarkan kepemilikan sahamnya di Tol Cimanggis-Cibitung kepada Bakrie Group hingga 1 Agustus 2025 sebagai bagian dari strategi divestasi aset jalan tol.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk., melalui anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTR), resmi menawarkan kepemilikan sahamnya di jalan tol Cimanggis-Cibitung kepada Bakrie Group. Penawaran ini diumumkan pada Senin, 17 Maret 2024 di Jakarta oleh Direktur Operasi WTR, Mokhamad Sadali. Langkah ini merupakan bagian dari rencana divestasi aset jalan tol Waskita Karya untuk fokus kembali pada bisnis inti konstruksi.
Sadali menjelaskan bahwa penawaran ini merupakan kewajiban WTR berdasarkan perjanjian yang telah disepakati. "Kalau aturannya menawarkan terlebih dahulu kepada badan usaha jalan tol atau BUJT yang ada (kepemilikan saham di PT Cimanggis Cibitung Tollways), terus kita juga terikat perjanjian dengan Bakrie. Jadi kita kalau sudah setahun setelah operasi penuh, itu kita kewenangannya harus menjual terlebih dahulu ke Bakrie," ujar Sadali.
Tol Cimanggis-Cibitung, sepanjang 26,18 km, telah beroperasi penuh sejak Juli 2024. Operasionalnya terbagi dalam dua seksi: Seksi 1 (Cimanggis-Jatikarya) beroperasi sejak November 2020, dan Seksi 2 (Jatikarya-Cibitung) mulai beroperasi pada Juli 2024. Masa konsesi jalan tol ini berlangsung hingga 2060.
Proses Akuisisi dan Rencana Divestasi Waskita Karya
Proses akuisisi oleh Bakrie Group akan berlangsung hingga 1 Agustus 2025. Jika Bakrie Group tidak mengambil alih kepemilikan saham Waskita Karya di PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT), maka WTR akan menawarkannya kepada pihak lain. "Kalau tidak salah (penawaran) itu sampai dengan 1 Agustus 2025, dan kalau Bakrie tidak mengambil maka kita akan menawarkan kepada pihak lain," tambah Sadali.
Saat ini, komposisi kepemilikan saham CCT adalah sebagai berikut: Waskita Toll Road (35 persen), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (55 persen), PT Bakrie & Brothers (5 persen), dan PT Bakrie Toll Road (5 persen).
Waskita Karya menegaskan komitmennya untuk keluar dari bisnis jalan tol dan fokus pada bisnis inti konstruksi. Divestasi aset jalan tol, termasuk ruas tol di bawah PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR) dan PT Hutama Marga Waskita (HMW), direncanakan selesai pada tahun ini. Divestasi ini merupakan bagian dari upaya Waskita Karya untuk memperbaiki stabilitas keuangan dan memenuhi kewajiban keuangan perusahaan.
Strategi Jangka Panjang Waskita Karya
Sebagai BUMN konstruksi dengan pengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita Karya berkomitmen untuk menjaga stabilitas keuangan dan melanjutkan proses divestasi aset jalan tol. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk fokus pada bisnis inti dan memperkuat posisi keuangannya.
Dengan divestasi ini, Waskita Karya berharap dapat menyelesaikan kewajiban keuangannya dan fokus pada pengembangan proyek-proyek konstruksi lainnya. Proses divestasi ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi investor lain untuk berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur jalan tol di Indonesia.
Waskita Karya berharap proses divestasi ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Ke depannya, Waskita Karya akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.