Waspada! Kapolri Ingatkan Ancaman Love Scamming, Modus Penipuan Berkedok Cinta
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan masyarakat akan bahaya kejahatan siber love scamming yang telah menjerat banyak korban dari berbagai usia dan latar belakang.

Jakarta, 9 Mei 2024 - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan peringatan serius kepada masyarakat Indonesia terkait maraknya kejahatan siber berupa love scamming atau penipuan yang berkedok pencarian cinta atau pasangan. Peringatan ini disampaikan dalam acara Program Mentoring Berbasis Risiko (Promensisko) di Gedung PPATK, Jakarta, Kamis (8/5). Bahaya love scamming semakin nyata, tidak hanya mengancam satu kalangan usia tertentu, namun juga berbagai lapisan masyarakat.
Kapolri menjelaskan, "Kejahatan love scamming saat ini memiliki banyak korban karena dimulai dari rasa penasaran, dan akhirnya menjadi kecanduan." Beliau menekankan pentingnya kewaspadaan, mengingat modus operandi kejahatan ini yang licik dan dapat menjerat siapa saja tanpa memandang usia atau profesi. Korban kejahatan ini bahkan tersebar luas, hingga melibatkan warga negara asing.
Lebih lanjut, Kapolri mengungkapkan bahwa modus love scamming ini tidak terbatas pada ruang tertentu. "Begitu ada kesempatan, tertarik, ya kemudian akan ketagihan. Ini yang terjadi," jelas Jenderal Pol. Listyo Sigit. Hal ini menunjukkan betapa mudahnya seseorang terjerat dalam perangkap love scamming jika tidak berhati-hati dan waspada.
Ancaman Love Scamming Meluas, Menjangkau Berbagai Kalangan
Kapolri menegaskan bahwa kejahatan love scamming tidak membeda-bedakan korban berdasarkan jabatan atau profesi. "Jabatannya apa? Macam-macam. Akan tetapi, saya sementara enggak sebutkan karena privasi," kata Kapolri. Pernyataan ini menggarisbawahi betapa luasnya jangkauan kejahatan ini, yang dapat menimpa siapa pun tanpa terkecuali.
Polri sebelumnya telah berhasil mengungkap jaringan internasional love scamming yang beroperasi di Indonesia pada 19 Januari 2024. Pengungkapan ini berhasil mengamankan 19 warga negara Indonesia, terdiri dari 16 laki-laki dan 3 perempuan. Jaringan ini terbukti telah menipu ratusan korban dari berbagai negara.
Korban kejahatan ini tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari berbagai negara lain seperti Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Afrika Selatan, Jerman, Maroko, Turki, Portugal, Hungaria, India, Yordania, Thailand, Austria, Filipina, Kanada, Inggris, Moldova, Rumania, Italia, dan Kolombia. Total korban asing yang tercatat mencapai 367 orang, sementara korban dari Indonesia berjumlah satu orang.
Tips Menghindari Love Scamming
Mengingat semakin maraknya kasus love scamming, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami modus operandi kejahatan ini. Berikut beberapa tips untuk menghindari love scamming:
- Berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya: Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal secara online, terutama jika mereka menawarkan hubungan romantis dengan cepat.
- Verifikasi identitas: Sebelum menjalin hubungan lebih jauh, usahakan untuk memverifikasi identitas orang tersebut melalui berbagai cara, seperti memeriksa profil media sosial mereka atau meminta bukti identitas yang valid.
- Jangan mengirimkan uang atau barang berharga: Waspadai permintaan uang atau barang berharga dari orang yang baru dikenal secara online, karena ini merupakan ciri khas dari love scamming.
- Laporkan jika mencurigakan: Jika Anda merasa menjadi korban atau mencurigai adanya aktivitas love scamming, segera laporkan kepada pihak berwajib.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memahami modus operandi love scamming, masyarakat dapat melindungi diri dari kejahatan siber ini. Penting untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah terbuai oleh rayuan manis dari orang yang baru dikenal secara online.
Polri terus berkomitmen untuk memberantas kejahatan siber, termasuk love scamming. Masyarakat diharapkan untuk aktif berperan serta dalam mencegah dan melaporkan kasus-kasus serupa demi keamanan dan kenyamanan bersama.