Xi Jinping Kunjungi Moskow, Pertemuan Strategis dengan Putin Bahas Isu Bilateral dan Internasional
Presiden China Xi Jinping akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 7-10 Mei untuk membahas hubungan bilateral, isu internasional, dan peringatan 80 tahun Kemenangan Perang Patriotik Raya.

Presiden China Xi Jinping akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskow, Rusia, dari tanggal 7 hingga 10 Mei 2024. Kunjungan ini dijadwalkan bertepatan dengan peringatan 80 tahun Kemenangan Perang Patriotik Raya di Rusia, yang diperingati setiap tanggal 9 Mei. Kunjungan tersebut diinisiasi atas undangan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan akan menjadi fokus utama bagi pembahasan isu bilateral kedua negara dan masalah internasional yang sedang berkembang.
Tujuan utama kunjungan Xi Jinping adalah untuk melakukan komunikasi strategis dengan Presiden Putin. Kedua pemimpin negara akan membahas hubungan China-Rusia dalam konteks situasi global terkini, serta berbagai isu internasional dan regional yang signifikan. Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan saling percaya di antara kedua negara, serta memperkuat koordinasi strategis dalam berbagai bidang.
Kunjungan ini memiliki arti penting dalam konteks perubahan tatanan internasional yang dinamis. Dalam situasi global yang penuh tantangan, pertemuan Xi Jinping dan Vladimir Putin diharapkan dapat memperkuat hubungan baik dan persahabatan yang saling menguntungkan antara China dan Rusia, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi stabilitas dunia. Keduanya akan membahas kerjasama praktis dalam berbagai sektor, demi kesejahteraan rakyat kedua negara dan perdamaian dunia.
Kunjungan Kenegaraan dan Peringatan Perang Patriotik Raya
Kunjungan Xi Jinping ke Moskow bukan hanya sekadar pertemuan bilateral biasa. Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan penting bagi kedua negara, yaitu peringatan 80 tahun Kemenangan Perang Patriotik Raya di Rusia (1941-1945) dan peringatan 80 tahun kemenangan rakyat China atas agresi Jepang. Kedua peristiwa bersejarah ini menjadi latar belakang penting bagi pembahasan yang akan dilakukan oleh kedua pemimpin negara.
Xi Jinping dan Vladimir Putin sepakat untuk bersama-sama mengenang sejarah, menghormati para pahlawan yang gugur dalam Perang Dunia II, dan menumbuhkan pemahaman yang benar tentang sejarah perang tersebut. Kedua pemimpin negara juga akan membahas pentingnya menjaga tatanan internasional yang didasarkan pada keadilan dan perdamaian dunia.
Tahun 2024 juga menandai peringatan 80 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China dan Rusia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga sistem internasional multilateral yang berpusat pada PBB. Kedua negara sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam berbagai forum internasional seperti PBB, Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), BRICS, dan organisasi multilateral lainnya.
Kerjasama dan Visi Dunia Multipolar
China dan Rusia berkomitmen untuk memperkuat kerjasama dalam berbagai forum internasional dan bersama-sama merangkul negara-negara berkembang dalam membentuk tata kelola global yang lebih adil dan inklusif. Kedua negara secara tegas menentang tindakan unilateralisme dan pemaksaan, serta berkomitmen untuk mempromosikan dunia multipolar yang setara dan tertib.
Kedua negara juga sepakat untuk mendorong globalisasi ekonomi yang inklusif dan menguntungkan semua pihak. Hal ini menunjukkan komitmen bersama China dan Rusia untuk menciptakan tatanan internasional yang lebih adil dan berkeadilan, di mana semua negara dapat berkembang dan berpartisipasi secara setara dalam pembangunan global.
Kunjungan Presiden Xi Jinping ke Moskow diharapkan akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting yang akan memperkuat hubungan bilateral China-Rusia dan memberikan kontribusi signifikan bagi stabilitas dan perdamaian dunia. Pertemuan ini juga akan menjadi tonggak penting dalam upaya bersama kedua negara untuk membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, kunjungan ini menandakan pentingnya hubungan bilateral China-Rusia dalam konteks geopolitik global yang dinamis. Kerjasama kedua negara, khususnya dalam menjaga perdamaian dunia dan mempromosikan tatanan internasional yang lebih adil, akan terus menjadi perhatian utama bagi komunitas internasional.