Yastroki Ajak Kolaborasi Nasional Tangani Stroke, Penyakit Pembunuh Nomor Satu di Indonesia
Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) mengajak kolaborasi nasional untuk mengatasi stroke, penyakit penyebab kematian nomor satu di Indonesia, dengan fokus pada pencegahan, deteksi dini, dan penanganan darurat.
Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menyerukan kolaborasi besar-besaran dalam penanganan stroke di Indonesia. Hal ini menyusul fakta bahwa stroke masih menjadi penyebab kematian utama di negara kita. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Yastroki, Mayjen (Purn) Dr. dr. Tugas Ratmono, di Jakarta pada Jumat, 17 Januari 2024.
Menurut data Kementerian Kesehatan, stroke memang masih menjadi momok yang menakutkan bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, upaya penanganan stroke membutuhkan kerja sama lintas sektor, mulai dari pemerintah, organisasi kesehatan, hingga relawan masyarakat. Tidak hanya satu pihak, tetapi seluruh elemen masyarakat harus bergerak bersama.
Yastroki sendiri telah aktif menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi, termasuk Yastrogi, Yayasan Khrisna ISC, dan Perhimpunan Stroke Epidemiologi Indonesia (PSEI). Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penanganan stroke di seluruh Indonesia, dari tingkat pencegahan hingga penanganan medis darurat.
Salah satu fokus utama Yastroki adalah mendorong deteksi dini dan penanganan cepat. Terutama pada kasus stroke iskemik, atau stroke yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah. Pada kondisi ini, kecepatan penanganan sangat vital. "Ada waktu kritis sekitar 4,5 jam untuk menangani stroke sumbatan," jelas dr. Ratmono. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk segera membawa pasien ke rumah sakit jika terjadi gejala stroke.
Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan penanganan stroke, Yastroki meluncurkan program pelatihan 'Stroke Helper'. Program ini melatih relawan untuk memberikan pertolongan pertama dan mengidentifikasi gejala stroke sejak dini. Dengan kemampuan ini, relawan dapat membantu pasien mendapatkan perawatan medis tepat waktu.
Para relawan 'Stroke Helper' mendapatkan pelatihan tentang kedaruratan medis, sehingga mampu mengenali dan merespon gejala stroke dengan cepat dan tepat. Mereka dilatih untuk memberikan pertolongan pertama hingga pasien tiba di rumah sakit. Keterampilan ini sangat penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan pasien stroke.
Yastroki berharap kolaborasi yang lebih luas akan mampu menurunkan angka kejadian stroke di Indonesia. Angka kematian akibat stroke masih jauh lebih tinggi dibandingkan penyakit lainnya. Melalui peringatan HUT ke-36 Yastroki, diharapkan upaya penanganan stroke dapat ditingkatkan di seluruh Indonesia.
Dengan kolaborasi yang erat, diharapkan upaya pencegahan, deteksi dini, dan penanganan darurat akan semakin efektif. Partisipasi semua pihak sangat penting untuk mengurangi angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup para penderita stroke di Indonesia. Kerja sama ini merupakan langkah penting untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat.