5 Pola Hidup Sehat untuk Cegah Gangguan Saraf di Usia Muda
Menerapkan 5 pola hidup sehat, yaitu pola makan, minum, tidur, pikir, dan gerak, sejak usia muda dapat mencegah gangguan saraf seperti demensia dan alzheimer di usia lanjut.

Jakarta, 17 Maret 2024 (ANTARA) - Dokter spesialis saraf RSPAD Gatot Subroto, Letkol CKM dr. Andrie Gunawan Sp.N F-NR, mengungkapkan bahwa menerapkan lima pola hidup sehat sejak usia muda sangat penting untuk mencegah gangguan saraf di usia lanjut. Hal ini disampaikannya dalam acara peresmian alat terapi demensia Transcranial Pulse Stimulation (TPS) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Menurut dr. Andrie, kunci utama kesehatan terletak pada keseimbangan lima pola hidup sehat: pola makan, pola minum, pola tidur, pola pikir, dan pola gerak (termasuk olahraga). Ia menekankan pentingnya bukan hanya keinginan untuk hidup sehat, tetapi juga komitmen untuk mengontrol dan menerapkan kelima pola hidup tersebut secara konsisten.
Pergeseran pola penyakit saat ini menjadi perhatian. Penyakit degeneratif seperti stroke dan demensia, yang sebelumnya dianggap hanya menyerang usia lanjut, kini banyak ditemukan pada usia muda. Hal ini semakin menggarisbawahi pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.
Gangguan Saraf di Usia Muda: Fakta yang Mengejutkan
dr. Andrie menjelaskan bahwa gangguan memori, yang merupakan cikal bakal penyakit demensia dan alzheimer, sudah mulai ditemukan pada usia 30-an. Ini berarti faktor usia bukan lagi satu-satunya penentu munculnya penyakit tersebut. Kerusakan sel otak akibat pola hidup tidak sehat dapat mempercepat munculnya gangguan saraf di usia muda. Gejala awal yang sering muncul adalah sering lupa saat hendak melakukan sesuatu atau kesulitan mengingat kejadian baru maupun lama.
"Endingnya kalau degeneratif ini banyak yang mengalami kerusakan mulai lah menimbulkan suatu gejala, kumpulan gejala itulah yang akhirnya menjadi suatu demensia, artinya dalam quality of life dia sudah membutuhkan caregiver," kata dr. Andrie. Ia menambahkan bahwa gangguan ingatan ringan, seperti pertanyaan "Kok saya, apa yang tadi saya mau kerjakan?", sudah sering ditemukan pada usia muda.
Beliau juga menjelaskan bahwa gangguan-gangguan ini merupakan tahapan sebelum demensia vaskuler. Oleh karena itu, penting untuk mawas diri dan memperbaiki pola hidup sejak muda agar terhindar dari demensia parah di usia lanjut yang dapat menurunkan kualitas hidup.
Lima Pola Hidup Sehat untuk Otak yang Sehat
Untuk mencegah gangguan saraf, dr. Andrie menyarankan untuk menerapkan lima pola hidup sehat secara seimbang. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai kelima pola tersebut:
- Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang, kaya akan buah, sayur, dan protein. Hindari makanan olahan, tinggi lemak, dan gula.
- Pola Minum yang Tepat: Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup. Hindari minuman manis dan beralkohol.
- Pola Tidur yang Berkualitas: Pastikan tidur cukup 7-8 jam setiap malam dengan kualitas tidur yang baik. Tidur yang cukup membantu otak untuk memperbaiki diri.
- Pola Pikir Positif: Kelola stres dengan baik dan jaga pikiran tetap positif. Stres kronis dapat merusak sel-sel otak.
- Pola Gerak Aktif: Lakukan olahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari. Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak dan menjaga kesehatan sel otak.
Selain menerapkan pola hidup sehat, dr. Andrie juga menyarankan untuk segera melakukan terapi jika mengalami tanda-tanda sulit mengingat, gangguan perilaku, dan kognitif. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki sel-sel otak yang rusak.
Dengan menerapkan pola hidup sehat sejak usia muda, kita dapat menjaga kesehatan otak dan mencegah gangguan saraf di masa mendatang. Penting untuk selalu waspada terhadap perubahan kesehatan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.