Diva Zahra, Sang Sprint Rally Driver: Menantang Dominasi Pria di Lintasan Balap, Perempuan Juga Bisa!
Diva Zahra, seorang sprint rally driver, menantang dominasi pria di lintasan balap. Ia ingin membuktikan kemampuan perempuan dalam menguasai kendaraan dan persaingan ketat.

Diva Zahra, seorang sprint rally driver muda, baru-baru ini menyuarakan tekadnya untuk membuktikan kemampuan perempuan di lintasan balap. Ia hadir dalam gelar wicara bertajuk "Saatnya Perempuan Ambil Alih Kemudi" yang diselenggarakan di ajang GIIAS 2025, ICE BSD City, Tangerang.
Dalam kesempatan tersebut, Diva Zahra menyoroti dominasi laki-laki dalam dunia reli dan otomotif secara umum. Kondisi ini mendorongnya untuk bekerja lebih keras demi mendapatkan pengakuan dan menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi yang setara.
Tekad kuat Diva Zahra ini bertujuan untuk mengubah persepsi publik. Ia ingin membuktikan bahwa perempuan tidak hanya bisa piawai mengemudi, tetapi juga kompetitif, tangguh, dan memiliki keterampilan mumpuni di lintasan balap yang menantang.
Tantangan dan Pembuktian Perempuan di Dunia Balap
Diva Zahra mengakui bahwa dunia reli masih sangat didominasi oleh kaum pria. Hal ini seringkali menuntut perempuan untuk berusaha dua kali lipat demi mendapatkan pengakuan atas kemampuan mereka di arena balap.
Namun, tantangan tersebut justru menjadi pemicu semangat bagi Diva. Ia melihatnya sebagai peluang besar untuk membuktikan bahwa wanita juga dapat bersaing secara kompetitif, menunjukkan ketangguhan, dan memiliki keterampilan yang sama hebatnya di lintasan balap.
Lebih lanjut, Diva juga menekankan pentingnya perempuan untuk memahami dan mampu merawat kendaraan yang mereka gunakan sehari-hari. Menurutnya, hal ini bukan hanya soal teknis semata, melainkan juga bentuk tanggung jawab serta pemberdayaan diri seorang perempuan.
Peran Pengetahuan Kendaraan dan Dukungan Industri
Pengetahuan mengenai kendaraan, termasuk cara merawatnya, kini semakin mudah diakses oleh semua kalangan, tidak terkecuali perempuan. Hal ini disampaikan oleh Rinda Raharjo, Brand Manager Pertamina Fastron, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Rinda Raharjo menegaskan bahwa pemahaman tentang kendaraan bukanlah hak eksklusif teknisi atau pembalap. Ia mencontohkan bahwa di Pertamina sendiri, banyak perempuan yang berperan penting sebagai formulator, teknisi, hingga operator, menunjukkan kapabilitas mereka di bidang otomotif.
Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan pemahaman ini, Pertamina Lubricants menghadirkan situs digital bernama Dr.Lube. Platform ini dirancang untuk mempermudah pengguna, termasuk perempuan, dalam mengetahui spesifikasi oli dan jenis pelumas yang direkomendasikan untuk kendaraan mereka.
Melalui Dr.Lube, pengguna hanya perlu memasukkan jenis dan model kendaraan yang dimiliki. Sistem kemudian akan secara otomatis memberikan rekomendasi pelumas yang paling sesuai, menjadikan perawatan kendaraan lebih mudah dan tepat sasaran bagi siapa saja.