Dokter UI: Ngilu Gigi Bukan Hal Biasa, Segera Periksa!
Pakar periodonsia UI tegaskan ngilu gigi bukan kondisi normal dan harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Biaya perawatan yang mahal sering jadi alasan menunda pengobatan.

Jakarta, 20 Maret 2024 (ANTARA) - Ngilu pada gigi, yang sering dianggap sebagai kondisi biasa oleh masyarakat Indonesia, ternyata bukanlah hal yang normal. Demikian disampaikan oleh Prof. Dr. drg. Yuniarti Soeroso, Sp.Perio(K), pakar periodonsia dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, dalam diskusi kesehatan gigi di Jakarta.
Menurut Prof. Yuniarti, banyak orang Indonesia yang cenderung menahan rasa sakit, termasuk ngilu gigi, karena berbagai faktor. Salah satu faktor yang signifikan adalah anggapan bahwa biaya perawatan gigi terlampau mahal. "Orang Indonesia itu suka tahan sakit dan menahan sakit, jadi menganggap bahwa ngilu itu sesuatu hal yang biasa. Ini memang harus dikampanyekan, bahwa ngilu itu bukan sesuatu hal yang normal ya," tegasnya.
Padahal, mengabaikan rasa ngilu gigi dapat berakibat fatal. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan gigi yang lebih parah dan rasa sakit yang jauh lebih hebat. Awalnya mungkin hanya menghindari makanan tertentu, namun jika dibiarkan, masalah ini akan semakin memburuk.
Jangan Abaikan Ngilu Gigi: Risiko dan Penanganannya
Prof. Yuniarti menjelaskan bahwa hipersensitif gigi, penyebab utama rasa ngilu, terjadi karena perubahan pada lapisan dentin yang terbuka. Kondisi ini bisa ringan, namun juga bisa sangat berat, bahkan sampai menyebabkan crack atau retakan pada gigi yang mengenai saraf. "Ada satu kondisi yang sangat berat hipersensitif gigi itu, namun bisa juga memang lebih berat kadang-kadang ada crack yang pecah yang mengenai saraf gigi yang tidak terlihat saking ngilunya," jelasnya.
Ia menambahkan, beberapa pasien bahkan merasakan sakit yang luar biasa saat dilakukan scaling atau pembersihan karang gigi. "Ada beberapa kasus juga hipersensitif itu saat beberapa pasien membersihkan karang gigi itu kesentuh saat di scallingkan itu metal itu sakit sekali," ungkap Prof. Yuniarti.
Untuk mengatasi hipersensitif gigi ringan, Prof. Yuniarti menyarankan penggunaan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Pasta gigi ini membantu memblokir tubulus dentin, sehingga mengurangi rasa ngilu. Namun, jika rasa ngilu semakin parah, segera konsultasikan ke dokter gigi.
"Kalau masih ringan dengan menggunakan pasta gigi itu, maka tubulus-tubulus dentin itu diblok jadi ngilunya berkurang. Otomatis juga dia menjaga kebersihan mulutnya," tambahnya.
Pentingnya Perawatan Gigi dan Kesehatan Mulut
Kesimpulannya, mengabaikan rasa ngilu pada gigi bukanlah pilihan yang bijak. Meskipun biaya perawatan gigi mungkin menjadi pertimbangan, menunda pengobatan justru dapat menyebabkan masalah yang lebih besar dan biaya yang lebih mahal di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi dan menerapkan kebiasaan menjaga kebersihan mulut yang baik. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi jika mengalami rasa ngilu gigi yang mengganggu.