Libur Lebaran: Cara Mengurangi Penggunaan Gawai Anak dengan Aktivitas Menarik
Psikolog ungkap cara efektif mengurangi ketergantungan gawai pada anak selama libur Lebaran dengan aktivitas menarik dan alternatif pengganti yang positif bagi perkembangan anak.

Jakarta, 14 Maret (ANTARA) - Psikolog Klinis RSUD Wangaya Denpasar, Nena Mawar Sari, memberikan solusi bagi orang tua yang ingin mengurangi penggunaan gawai pada anak selama libur Lebaran. Bukan dengan melarang secara tiba-tiba, namun dengan menawarkan aktivitas alternatif yang lebih menarik. Menurut Nena, mengambil gawai anak secara paksa justru dapat mengganggu suasana hati dan momen Lebaran. Solusi ini disampaikan melalui wawancara dengan ANTARA pada Jumat lalu.
Nena menyarankan orang tua untuk menyediakan aktivitas pengganti yang lebih menarik daripada gawai. Hal ini penting untuk menghindari reaksi negatif anak ketika akses terhadap gawai dibatasi. Aktivitas fisik bersama teman sebaya, sepupu, atau orang tua menjadi alternatif yang baik. Interaksi langsung dan aktivitas di luar rumah akan lebih efektif daripada sekadar melarang penggunaan gawai.
Selain aktivitas fisik, mengajak anak ke tempat rekreasi juga merupakan pilihan yang tepat. Kebersamaan dan kehangatan keluarga dalam suasana liburan dapat menjadi pengalih perhatian yang efektif. Dengan demikian, anak akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam aktivitas keluarga daripada menghabiskan waktu dengan gawai.
Aktivitas Menarik Sebagai Pengganti Gawai
Menurut Nena, kecanduan gawai pada anak seringkali merupakan mekanisme untuk mengatasi ketidaknyamanan atau masalah lain yang mereka hadapi. Oleh karena itu, orang tua perlu mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan tersebut. Jika orang tua kesulitan, bantuan dari terapis dapat menjadi solusi. Peran aktif orang tua sangat penting dalam mengatasi masalah ini.
Lebih lanjut, Nena menjelaskan dampak negatif penggunaan gawai secara berlebihan pada anak. Dampak psikologisnya meliputi berkurangnya kemampuan emosional dan sosial, peningkatan emosi negatif, rasa kesepian, penundaan pekerjaan, dan penurunan produktivitas. Sementara itu, dampak fisiknya meliputi gangguan postur tubuh, hambatan perkembangan kognitif, insomnia, gangguan saraf, dan gangguan mata.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk proaktif dalam membatasi penggunaan gawai pada anak dan mengarahkan mereka pada aktivitas yang lebih bermanfaat dan positif. Libur Lebaran dapat menjadi momen yang tepat untuk memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan kenangan indah bersama, bukan hanya dengan gawai.
Orang tua perlu bijak dalam mengelola penggunaan gawai oleh anak. Bukan hanya sekadar membatasi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas positif dan interaksi sosial yang sehat. Dengan begitu, anak dapat berkembang secara optimal dan terhindar dari dampak negatif penggunaan gawai yang berlebihan.
Tips Mengatasi Kecanduan Gawai pada Anak
- Identifikasi Sumber Ketidaknyamanan: Coba cari tahu apa yang membuat anak merasa tidak nyaman sehingga ia cenderung menggunakan gawai sebagai pengalih perhatian.
- Aktivitas Alternatif Menarik: Sediakan berbagai aktivitas menarik seperti olahraga, permainan tradisional, kegiatan seni, atau kegiatan sosial lainnya.
- Waktu Berkualitas Bersama Keluarga: Luangkan waktu berkualitas bersama keluarga, seperti liburan, makan bersama, atau bermain bersama.
- Bantuan Profesional: Jika diperlukan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau terapis anak.
Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari orang tua, anak dapat mengurangi ketergantungan pada gawai dan menikmati libur Lebaran dengan lebih bermakna.