Menekraf Ajak Irlandia Kolaborasi Musik: Harmoni Budaya Indonesia-Irlandia?
Menekraf Riefky Harsya mengajak Irlandia berkolaborasi di subsektor musik, memadukan unsur tradisional dan modern untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia.

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, baru-baru ini mengajak Irlandia untuk menjalin kolaborasi dalam sektor ekonomi kreatif, khususnya di subsektor musik. Ajakan ini disampaikan dalam sebuah acara perayaan warisan budaya Irlandia, St. Patrick’s Day, di Jakarta pada tanggal 20 Maret 2024. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
Menurut Menekraf Riefky, perayaan St. Patrick’s Day menjadi pengingat pentingnya nilai-nilai dan hubungan yang telah terjalin lama antara Indonesia dan Irlandia. Beliau menekankan bahwa hubungan bilateral kedua negara, yang telah terjalin sejak 1984, memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dalam sektor ekonomi kreatif. Hal ini dibuktikan dengan kesamaan visi dalam memajukan industri kreatif, meskipun dengan latar belakang budaya yang berbeda.
Kolaborasi di bidang musik, khususnya, dianggap memiliki potensi yang sangat besar. Indonesia, dengan kekayaan musik tradisionalnya, dan Irlandia, dengan sejarah musik modernnya yang kaya, dapat saling melengkapi dan menciptakan karya-karya musik yang inovatif. Potensi kolaborasi ini mencakup produksi musik, festival musik bersama, pertukaran musisi, serta pelatihan dalam hal distribusi digital, pengelolaan hak musik, dan teknik produksi.
Potensi Kolaborasi Musik Indonesia-Irlandia
Menekraf Riefky menekankan bahwa meskipun berbeda budaya, Indonesia dan Irlandia memiliki bahasa yang sama dalam industri kreatif, khususnya musik. Indonesia, dengan perayaan Hari Musik Nasional, menunjukkan potensi besar industri musik dalam negeri. Sementara Irlandia telah melahirkan musisi-musisi legendaris seperti U2, Westlife, The Cranberries, dan The Corrs. Momentum ini, menurut Menekraf, harus dimaksimalkan untuk beralih dari sekadar kekaguman menjadi kolaborasi nyata.
Beliau juga menambahkan bahwa kreativitas dan budaya merupakan bentuk ketahanan untuk menjaga persatuan dan harapan bangsa. Oleh karena itu, kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat hubungan antar bangsa dan memperkaya khazanah budaya kedua negara. Menekraf Riefky berharap persahabatan Indonesia-Irlandia terus tumbuh melalui perdagangan, kreativitas, dan program-program kolaboratif lainnya.
Hal senada disampaikan oleh Duta Besar Irlandia untuk Indonesia, H.E. Mr. Padraig Francis. Beliau menyambut baik inisiatif Menekraf Riefky dan menyatakan komitmen Irlandia untuk membangun ikatan yang lebih erat dengan Indonesia. Menurut beliau, selalu ada peluang jika kedua negara menyikapi dengan cara konstruktif dan kolaboratif, serta membangun kesepahaman dan mengoptimalkan potensi bersama. Sebagai contoh, pengembangan musik dan budaya menjadi salah satu fokus utama kolaborasi ke depan.
Dengan semangat kolaborasi ini, Dubes Francis menegaskan bahwa Irlandia akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk menciptakan persatuan dunia yang lebih baik. Kolaborasi di bidang musik diharapkan menjadi langkah awal untuk memperluas kerja sama di berbagai sektor ekonomi kreatif lainnya.
Kesimpulan: Inisiatif kolaborasi musik antara Indonesia dan Irlandia ini menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Dengan menggabungkan kekayaan budaya dan potensi masing-masing negara, kolaborasi ini diyakini akan menghasilkan karya-karya inovatif dan memperkuat persahabatan Indonesia-Irlandia.