Microsoft Pensiunkan Skype Secara Permanen: Era Baru Komunikasi dengan Microsoft Teams
Microsoft mengumumkan penghentian permanen layanan Skype pada Mei 2025, mendorong migrasi pengguna ke Microsoft Teams sebagai platform komunikasi terintegrasi.

Microsoft secara resmi mengumumkan penghentian permanen layanan Skype, efektif 5 Mei 2025. Pengumuman mengejutkan ini mengakhiri perjalanan Skype selama 22 tahun sebagai platform komunikasi daring populer. Keputusan ini diambil seiring dengan pergeseran fokus Microsoft ke Microsoft Teams, platform kolaborasi dan komunikasi terintegrasi yang dianggap lebih sesuai dengan kebutuhan komunikasi modern. Pengumuman tersebut disampaikan melalui laporan TechCrunch, menimbulkan pertanyaan besar bagi jutaan pengguna Skype di seluruh dunia.
Presiden Aplikasi dan Platform Kolaboratif Microsoft 365, Jeff Teper, menjelaskan bahwa perubahan ini didorong oleh tren penggunaan yang bergeser. Dengan fokus sepenuhnya pada Teams, Microsoft berharap dapat menyederhanakan proses perpesanan dan mempercepat inovasi. "Sekarang, kalau kami fokusnya ke Teams saja, perpesanan ini jadi lebih sederhana dan inovasinya bisa dijalankan lebih cepat," ujar Teper.
Pengguna Skype memiliki waktu hingga 5 Mei 2025 untuk memigrasikan kontak dan data percakapan mereka ke Microsoft Teams. Setelah tanggal tersebut, data pengguna yang belum dimigrasikan akan hilang. Microsoft menyediakan fitur ekspor data bawaan di aplikasi Teams, meskipun detail mekanisme ekspor tersebut belum dijelaskan secara rinci. Proses migrasi ini menjadi tantangan bagi pengguna yang telah lama bergantung pada Skype.
Dari Skype ke Teams: Transisi Layanan Komunikasi Microsoft
Peluncuran Microsoft Teams menandai babak baru dalam strategi komunikasi Microsoft. Meskipun sering dibandingkan dengan Slack, Teams memiliki jangkauan yang lebih luas, terintegrasi dengan berbagai aplikasi Microsoft dan pihak ketiga. Integrasi ini mencakup fitur obrolan teks dan video, yang secara langsung bersaing dengan fungsionalitas Skype. Pada 2021, Microsoft menetapkan Teams sebagai aplikasi komunikasi utama di Windows 11, menandai pergeseran signifikan dalam ekosistemnya.
Penurunan popularitas Skype telah terlihat sejak peluncuran Teams versi desktop dan web yang sepenuhnya dibangun ulang. Jeff Teper mencatat peningkatan empat kali lipat durasi panggilan konsumen di Teams, menunjukkan pergeseran preferensi pengguna. Meskipun demikian, ia enggan mengungkapkan jumlah pengguna aktif harian Teams dari total 320 juta pengguna.
Microsoft optimis dengan adopsi Teams untuk penggunaan pribadi. "Adopsi aplikasi Teams untuk penggunaan pribadi tergolong tinggi, sehingga kami sangat optimis. Kami melihat perkembangan signifikan dalam adopsi konsumen yang menggunakan Teams dalam kehidupan pribadi mereka," kata Teper. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Microsoft terhadap masa depan Teams sebagai platform komunikasi utama.
Langkah Microsoft untuk menghentikan Skype juga mencakup penghentian layanan pengisian kredit dan pembelian nomor telepon Skype pada Desember 2024. Pengguna diarahkan untuk beralih ke langganan bulanan dan paket 'Skype-to-phone'. Bagi pengguna yang masih memiliki kredit, Microsoft menyediakan layanan 'Skype Dial Pad' di portal web Skype dan Teams tanpa batas waktu.
Masa Depan Komunikasi dan Integrasi Microsoft
Microsoft mendorong pengguna untuk beralih ke Teams Free, yang menawarkan beberapa fitur tambahan seperti integrasi kalender. Namun, Teams Free tidak memiliki semua fitur utama Skype, terutama fungsi panggilan telepon ke nomor ponsel dan telepon rumah. Penghentian Skype menandai berakhirnya era bagi salah satu perusahaan rintisan teknologi besar pertama yang diluncurkan di Eropa pada 2003.
Keputusan untuk menonaktifkan Skype telah dipertimbangkan matang oleh Microsoft. "Penonaktifan Skype telah kami pertimbangkan, tetapi kami menilai produk ini baru pantas dihentikan setelah Teams menunjukkan tingkat adopsi yang tinggi dan mendapat sambutan positif dari konsumen. Kami merasa waktu dan umpan balik yang ada saat ini memungkinkan kami untuk melanjutkan langkah tersebut," jelas Teper. Microsoft percaya bahwa konsumen kini siap untuk beralih ke Teams.
Microsoft membandingkan kesuksesan Teams dengan produk-produk andalannya seperti Word, Excel, dan PowerPoint. "Anda tahu Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint merupakan produk kami yang telah terbukti handal untuk kebutuhan bisnis dan pribadi. Penggunaan aplikasi ini telah lazim di berbagai kalangan, mulai dari anak-anak yang mengerjakan tugas sekolah di Word hingga orang dewasa yang mengelola anggaran di Excel. Hal ini menunjukkan penerapan produk kami yang luas dan terintegrasi dalam kehidupan pribadi maupun profesional." Analogi ini menunjukkan keyakinan Microsoft terhadap kemampuan Teams untuk mencapai adopsi yang luas.
Penghentian Skype menandai berakhirnya sebuah era dalam komunikasi daring. Namun, Microsoft yakin bahwa transisi ke Microsoft Teams akan memberikan pengalaman komunikasi yang lebih terintegrasi dan inovatif bagi penggunanya.