Nama Unik Anak: Pengaruhnya pada Penerimaan Sosial
Psikolog Anna Surti Ariani menjelaskan bagaimana nama unik anak dapat berdampak positif atau negatif pada penerimaan sosialnya, bergantung pada persepsi lingkungan sekitar.

Pemberian nama unik pada anak ternyata berdampak signifikan terhadap penerimaan di lingkungan sosialnya. Hal ini diungkapkan oleh Psikolog Klinis Keluarga dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI), Depok, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si, dalam wawancara dengan ANTARA pada Jumat, 31 Januari 2024.
Menurut Anna Surti, atau Nina, nama yang mudah diterima masyarakat umumnya memberikan keuntungan sejak awal. Anak dengan nama-nama tersebut cenderung tidak menghadapi masalah berarti saat berinteraksi dengan lingkungan baru. Sebaliknya, nama yang dianggap aneh atau berbeda seringkali memicu reaksi negatif dari lingkungan sekitar.
Namun, dampak nama unik—baik positif maupun negatif—sangat bergantung pada konteks lingkungan. "Unik itu bisa dianggap baik atau tidak, tergantung lingkungan tempat tinggalnya," jelas Nina. Persepsi lingkungan terhadap nama anak akan memengaruhi bagaimana anak tersebut diperlakukan. Nama yang dianggap positif akan membawa perlakuan yang lebih baik dibandingkan nama yang dianggap negatif.
Lebih lanjut, Nina menjelaskan nama-nama yang terdengar agresif atau menimbulkan kesan negatif dapat mengakibatkan perlakuan yang kurang hormat, bahkan permusuhan. "Jika lingkungannya menganggap nama tersebut 'mudah diejek’, ‘aneh’, ‘bodoh’, lingkungan mungkin akan cenderung mengejek, menghina, menjadikan bahan bullying, tidak memilih orang ini jika bekerja kelompok, dan lain-lain," tambahnya.
Oleh karena itu, Nina menyarankan orang tua untuk memilih nama yang bermakna positif. Ia menganjurkan untuk melakukan riset, misalnya dengan mengecek arti nama di kamus atau melalui pencarian daring (googling), termasuk mengecek arti nama dalam bahasa atau budaya lain. Proses pemilihan nama ini perlu dilakukan secara matang, bahkan melibatkan diskusi dengan pasangan dan keluarga.
Pemilihan nama juga perlu mempertimbangkan makna dan arti mendalamnya. "Pikirkan makna dan arti nama tersebut. Suatu hari, diskusikan arti nama anak bersama si anak, sehingga ia memahami harapan apa yang didoakan orang tuanya dari pemberian namanya," saran Nina. Hal ini penting untuk membangun rasa percaya diri dan kebanggaan anak, terutama jika namanya dianggap unik atau berbeda.
Intinya, kata Nina, nama anak perlu memiliki makna atau arti positif yang dapat disampaikan secara terbuka kepada anak. Dengan menjelaskan makna dan doa yang terkandung dalam nama tersebut, orang tua dapat membantu anak memahami dan menghargai identitasnya. Menjelaskan betapa bermaknanya nama tersebut bagi keluarga akan semakin memperkuat rasa percaya diri dan kebanggaan anak.